Lihat ke Halaman Asli

Pertahanan Dan Keamanan Negara

Diperbarui: 7 Oktober 2025   13:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tim Akuisisi Dan Pengolahan Pusat Studi Arsip Statis Kepresidenan Arsip Nasional Republik Indonesia 2024

Menyusuri Arsip Pertahanan dan Keamanan Era Sukarno: Dari Revolusi hingga Demokrasi Terpimpin

Jakarta – Setiap bangsa memiliki cara untuk menjaga ingatan kolektifnya. Bagi Indonesia, arsip adalah salah satu jendela paling penting untuk melihat kembali perjalanan mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan negara. Arsip-arsip itu kini terhimpun dalam Guide Arsip Pertahanan dan Keamanan Negara Era Presiden Sukarno 1945–1967, sebuah panduan yang membuka akses pada ratusan dokumen, foto, dan film yang merekam detik-detik perjuangan mempertahankan Indonesia dari berbagai ancaman.

Arsip: Penjaga Ingatan Bangsa

Penerbitan guide ini bukan semata agenda birokrasi. Ia adalah bagian dari upaya besar Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), khususnya melalui Pusat Studi Arsip Statis Kepresidenan, untuk menghadirkan sarana penelusuran arsip yang sistematis. Kehadirannya penting, sebab sejarah pertahanan dan keamanan bangsa sejak 1945 hingga 1967 tidak hanya dipenuhi kisah heroik, tetapi juga pergulatan politik, sosial, dan diplomasi yang rumit.

Kepala Pusat Studi Arsip Statis Kepresidenan, Agus Santoso, dalam kata pengantarnya menegaskan bahwa guide ini merupakan bentuk pelayanan kepada publik agar dapat dengan mudah menemukan arsip bertema pertahanan dan keamanan di era Presiden Sukarno. “Kesempurnaan mungkin belum bisa dicapai, namun kami meyakini guide ini sudah dapat dimanfaatkan oleh pengguna untuk menelusuri arsip statis yang dibutuhkan,” tulisnya.


411 Arsip yang Menghidupkan Sejarah

Guide ini menghimpun 411 nomor arsip yang terbagi menjadi arsip tekstual, foto, dan film. Semuanya menghadirkan gambaran lengkap mengenai bagaimana Indonesia, yang baru saja lahir sebagai negara merdeka, berusaha menegakkan kedaulatan di tengah ancaman eksternal maupun internal.

  • Arsip tekstual (219 dokumen) mencakup surat keputusan presiden, produk hukum, pidato, hingga laporan operasi militer.
  • Arsip foto (161 foto) merekam momen bersejarah seperti pelantikan Jenderal Sudirman, parade militer, hingga pertemuan internasional.
  • Arsip film (31 judul) berasal dari produksi Perusahaan Film Negara (PFN), misalnya ABRI 19 Tahun: Ini Dadaku dan Tahun Kemenangan yang menggambarkan peristiwa Trikora dan perjuangan Irian Barat.

Keberagaman jenis arsip ini menunjukkan bahwa sejarah tidak hanya hidup dalam kata-kata, tetapi juga dalam gambar dan suara yang mampu menghidupkan kembali suasana masa lalu.

Empat Pilar Pertahanan di Era Sukarno

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline