Mohon tunggu...
Nabila Nur Hasanah
Nabila Nur Hasanah Mohon Tunggu... Mahasiswa

Hai! Aku Nabila Nur Hasanah, mahasiswa S1 Keperawatan. Aku suka banget hal-hal yang berhubungan sama dunia medis, makanya drakor bertema medis tuh jadi tontonan favoritku. Selain itu, aku juga Swiftie garis keras — lagu-lagu Taylor Swift selalu berhasil nemenin aku belajar atau sekadar nyantai.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Adaptasi Sosial Mahasiswa Baru Keperawatan: Antara Ekspektasi dan Realitas Dunia Kampus

8 Oktober 2025   02:17 Diperbarui: 8 Oktober 2025   01:17 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Memasuki dunia perkuliahan merupakan salah satu fase penting dalam kehidupan seorang mahasiswa, terutama bagi mahasiswa baru di program studi keperawatan. Peralihan dari lingkungan sekolah menengah ke lingkungan perguruan tinggi membawa perubahan besar dalam berbagai aspek, mulai dari sistem pembelajaran, cara berinteraksi, hingga tanggung jawab pribadi. Pada tahap ini, proses adaptasi sosial menjadi kunci agar mahasiswa dapat bertahan dan berkembang di lingkungan akademik yang baru. Namun, tidak sedikit mahasiswa baru yang mengalami kesulitan beradaptasi, terutama karena adanya perbedaan antara ekspektasi dan realitas kehidupan kampus.

Ekspektasi Mahasiswa Baru terhadap Dunia Kampus

Banyak mahasiswa baru keperawatan datang ke kampus dengan semangat dan harapan besar. Sebagian membayangkan kehidupan perkuliahan sebagai masa yang menyenangkan, penuh kebebasan, dan kesempatan baru untuk berkembang. Mereka berharap dapat dengan mudah menyesuaikan diri, mendapatkan teman baru, dan mencapai prestasi akademik yang baik.

Namun, realitas sering kali tidak seindah yang dibayangkan. Dunia kampus menuntut mahasiswa untuk lebih mandiri dalam mengatur waktu, menyelesaikan tugas, dan beradaptasi dengan lingkungan sosial yang beragam. Mahasiswa baru keperawatan juga menghadapi beban akademik yang cukup berat, seperti materi kuliah yang kompleks, tugas laporan, hingga kegiatan praktik di laboratorium. Situasi ini dapat menimbulkan tekanan tersendiri dan memengaruhi kemampuan mereka dalam menyesuaikan diri secara sosial.

Tantangan dalam Proses Adaptasi Sosial

Adaptasi sosial bagi mahasiswa baru keperawatan tidak hanya berkaitan dengan penyesuaian terhadap sistem akademik, tetapi juga terhadap lingkungan sosial di kampus. Banyak mahasiswa baru yang datang dari berbagai daerah dengan latar belakang budaya, karakter, dan kebiasaan yang berbeda. Perbedaan ini kadang menimbulkan hambatan dalam membangun relasi dan berkomunikasi.

Sebagian mahasiswa baru merasa canggung untuk memulai interaksi, takut tidak diterima, atau khawatir salah bersikap. Selain itu, aktivitas kampus yang padat dan persaingan akademik dapat menimbulkan rasa terisolasi jika tidak diimbangi dengan kemampuan sosial yang baik. Tantangan lainnya adalah menyesuaikan diri dengan budaya keperawatan yang menuntut kedisiplinan, empati, serta kerja sama tim---nilai-nilai yang perlu dibangun sejak awal masa kuliah.

Beberapa mahasiswa baru juga menghadapi kendala dalam hal kepercayaan diri. Saat melihat teman-teman lain yang tampak lebih aktif, percaya diri, atau cepat beradaptasi, sebagian merasa tertinggal dan mulai membandingkan diri. Jika tidak diatasi, kondisi ini dapat menyebabkan stres, menarik diri dari lingkungan sosial, atau bahkan menurunkan motivasi belajar.

Strategi untuk Beradaptasi Secara Sehat

Proses adaptasi sosial membutuhkan waktu dan kesadaran diri, karena setiap mahasiswa baru keperawatan memiliki kecepatan adaptasi yang berbeda. Langkah awal yang penting adalah membuka diri terhadap lingkungan baru melalui kegiatan orientasi atau kelompok belajar untuk memperluas jaringan sosial.

Selain itu, mahasiswa perlu mengelola waktu antara akademik dan kehidupan sosial. Terlalu fokus pada tugas kuliah tanpa bersosialisasi dapat menimbulkan stres, sedangkan terlalu banyak bersosialisasi tanpa perencanaan bisa mengganggu prestasi akademik. Keseimbangan keduanya menjadi kunci adaptasi yang sehat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun