Lihat ke Halaman Asli

Julianda Boang Manalu

TERVERIFIKASI

ASN pada Pemerintah Kota Subulussalam, Aceh

Andai Bisa Kembali, Cerita di Balik Keputusan Tergesa Mencabut Gigi

Diperbarui: 15 Oktober 2025   16:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi mencabut gigi. (Sumber: alodokter.com/Freepik)

Semuanya berawal dari rasa ngilu kecil yang muncul setiap kali aku minum air dingin. Awalnya terasa ringan, hanya seperti sengatan halus yang muncul sekejap lalu hilang. 

Tapi lama-lama rasa ngilu itu menjadi tamu tak diundang yang datang setiap hari. Minum air dingin terasa menyiksa, bahkan sekadar menyentuh makanan manis pun membuatku meringis.

Seperti kebanyakan orang, aku mencoba menunda-nunda pergi ke dokter gigi. Aku pikir, ini hanya gigi sensitif biasa. Aku mencoba berbagai cara: mengganti pasta gigi, berkumur air garam, sampai membeli obat pereda nyeri di warung. 

Sesekali rasa ngilu mereda, tapi beberapa hari kemudian datang lagi, bahkan lebih menyakitkan.

Hingga suatu malam, rasa ngilu itu menjadi tak tertahankan. Sakitnya menjalar dari rahang hingga ke kepala, membuatku sulit tidur. 

Aku akhirnya memutuskan untuk pergi ke dokter gigi keesokan harinya. Dalam pikiranku, hanya ada satu solusi: cabut gigi itu supaya rasa sakitnya hilang selamanya.

Di ruang praktik dokter, aku duduk dengan napas tertahan. Dokter memeriksa sebentar, mengetuk gigi dengan alat logam, dan bertanya apakah terasa sakit. 

Aku mengangguk cepat. Dalam hati, aku berharap dokter segera mengambil tindakan. Aku sudah terlalu lelah dengan rasa ngilu yang tak berkesudahan.

"Kalau begitu, kita cabut saja, ya?" kata dokter dengan nada tenang.
Tanpa berpikir panjang, aku menjawab, "Iya, Dok. Cabut saja."

Dan begitulah, beberapa menit kemudian aku keluar dari ruangan dengan kapas menutupi gusi yang masih berdarah. Rasa sakit yang mendera selama berminggu-minggu mendadak lenyap. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline