Lihat ke Halaman Asli

Julianda Boang Manalu

TERVERIFIKASI

ASN pada Pemerintah Kota Subulussalam, Aceh

Panen Air Hujan di Balkon Apartemen, Mungkinkah?

Diperbarui: 21 Agustus 2025   14:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi panen air hujan. (Sumber: LCDI)

Bagi sebagian orang, panen air hujan adalah hal yang identik dengan rumah tapak di pinggir kota atau desa. Bayangan yang muncul biasanya adalah genteng lebar, talang panjang, dan drum besar di halaman belakang. Namun di apartemen? Banyak yang langsung mengernyit. Rasanya mustahil, atau setidaknya rumit. Tapi apakah benar demikian?

Fakta dari Bappenas cukup membuat hati was-was. Diperkirakan 9,6% wilayah Indonesia akan mengalami krisis air bersih pada tahun 2045. World Data Lab bahkan memprediksi separuh penduduk Indonesia akan mengalami kekurangan air bersih pada 2050. Angka-angka ini bukan sekadar proyeksi di atas kertas. Di beberapa kota, PDAM sudah mulai memberlakukan giliran suplai air pada musim kemarau.

Melihat ancaman itu, sulit rasanya tidak merasa bersalah setiap kali melihat air hujan mengalir begitu saja. Apalagi di kota besar, di mana harga air kemasan dan tagihan air PDAM terus merangkak naik. Mengapa kita membiarkan "emas cair" itu pergi tanpa bekas?

Seseorang pernah berkata pada saya, "kalau kamu bisa menabung uang receh, kenapa tidak menabung air hujan?" Awalnya saya tertawa, menganggapnya bercanda. Tapi lama-lama saya paham, ada kebenaran dalam kalimat itu. Air hujan adalah aset yang bisa dimanfaatkan, bukan sekadar fenomena alam yang kita terima pasif.

Ketika hujan turun, sebenarnya kita sedang mendapat suplai gratis dari alam. Tidak ada tagihan, tidak ada pajak, tidak ada batasan kuota. Sayangnya, di apartemen, tantangannya memang berbeda. Ruang terbatas, aturan ketat, dan fasilitas yang berbagi dengan banyak orang membuat ide ini terdengar sulit. Namun sulit bukan berarti mustahil.

Bayangkan jika setiap unit apartemen yang punya balkon bisa menampung air hujan meski hanya 20-30 liter setiap kali hujan deras. Dalam sebulan, jumlahnya bisa ratusan liter. Itu cukup untuk menyiram tanaman, membersihkan balkon, atau bahkan mencuci kendaraan roda dua.

Saya mulai berpikir, mungkin kita terlalu cepat menyerah pada keterbatasan. Mungkin kita butuh cara pandang baru. Sama seperti orang dulu yang berpikir menanam sayur di apartemen adalah ide gila, tapi kini urban farming justru menjadi tren.

Jadi, mungkinkah panen air hujan di balkon apartemen? Menurut saya, bukan saja mungkin tapi justru penting untuk dicoba.

Mengapa Panen Air Hujan di Apartemen Penting

Banyak orang menganggap air bersih itu sesuatu yang akan selalu tersedia. Putar keran, air mengalir. Bayar tagihan, masalah selesai. Tapi kenyataannya tidak sesederhana itu. 

Di kota besar, terutama di wilayah padat penduduk, tekanan suplai air PDAM tidak selalu stabil. Bahkan ada warga apartemen yang pernah mengeluh karena harus mandi tengah malam, hanya karena air baru mengalir di jam-jam tertentu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline