VOC merupakan kepedekan dari Vereenigde Oostindische Compagnie yang berdiri sejak tanggal 20 Maret 1602. VOC dibentuk Belanda memang untuk menguasai perdagangan di Indonesia tanpa memiliki kompetitor terutama dari Spanyol dan Portugis.
VOC membuat beberapa kebijakan untuk melakukan monopoli perdagangan rempah-rempah di Indonesia seperti menguasai pelabuhan-pelabuhan dan mendirikan benteng dalam melaksanakan perdagangan, melaksanakan pelayaran Hongi, melaksanakan politik devide et impera (memecah dan menguasai) untuk menguasai kerajaan-kerajaan di Indonesia, dan membangun pangkalan VOC. Monopoli perdagangan oleh VOC paling gempar dilakukan di wilayah Maluku
Terdapat berbagai dampak negatif dari monopoli perdagangan VOC terhadap rakyat Indonesia yang menyebabkan perlawanan rakyat Indonesia dari berbagai daerah, antara lain seperti rakyat harus menjual hasil rempah-rempah kepada pihak VOC, pendapatan menurun karena harga ditentukan oleh VOC, menurunnya jumlah penduduk, disebabkan karena pembantaian massal, penderitaan fisik (kelelahan) karena bekerja terlalu keras, produksi padi menurun, karena tanaman ini tidak laku di pasaran internasional. Sebab lainnya karena gagal panen, dampak lainnya menjadikan rakyat kelaparan dan kematian.
Meskipun begitu, rakyat Indonesia tidak sepenuhnya mendapatkan dampak negatif, terdapat juga dampak positif yang ditimbulkan seperti aktivitas dagang menjadi semakin ramai dan pedagang pribumi memperoleh informasi hasil rempah-rempah yang laku dipasar internasional. Selain itu, mereka juga lebih mengetahui tata cara perdagangan dan pedagang pribumi melakukan hubungan dengan bangsa lain.
Sumber :
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI