ADE SITI HASANAH, semula tidak bercita-cita jadi seorang yang menggeluti dunia akupuntur, namun nasib berkata lain. Kuliah di UNPAD yang berbeda dengan profesinya sekarang ini membawa hikmah besar. Dulu Ia bercita-cita menjadi seorang dokter, namun kandas karena keadaan orangtua yang tidak memungkinkan untuk kuliah di Fakultas Kedokteran.
Meski tidak sempat kuliah di Fakultas Kedakteran, namun cita-cita menggebu untuk membantu masyarakat begitu kuat dalam dirinya. Maka ketika kakaknya menikah dengan almarhum Nana Sumarna yang menekuni pengobatan alternatif, dia merasa ada jalan untuk menekuni bidang akupuntur.
Ade banyak belajar kepada Kang Nana tentang pengobatan alternatif, yang mula-mula belajar pijat tradisional dan pengobatan dengan sengatan lebah. Namun Kang Nana, begitu Ade menyebutnya, memiliki keistimewaan luar biasa karena Kang Nana bisa mengangkat batu ginjal hanya dalam hitungan menit. Padahal untuk bisa mengeluarkan batu ginjal harus dioperasi di Rumah Sakit.
Almarhum Kang Nana memang dikenal sebagai pengobatan tradisional yang unik, sehingga banyak pasien yang berdatangan dari berbagai daerah. Mengeluarkan batu ginjal atau batu empedu tidak membutuhkan waktu berjam-jam.
Itu sebabnya, ketika Kang Nana meninggal dunia 5 tahun yang lalu, bagi Ade Siti Hasanah merupakan musibah yang harus diterima dengan kesabaran dan keikhlasan. Jasa Kang Nana begitu banyak dalam membantu dan menolong orang yang terkena batu ginjal.
Ade pun berusaha untuk tetap menjaga klinik herbal Nana Sumarna sampai saat sekarang yang berlokasi di kawasan Batu Indah Raya Bandung. Masih banyak pasien yang berdatangan dari berbagai daerah untuk berobat atau untuk mengikuti pelatihan akupuntur yang dibuka sesuai permintaan peserta.
Minat warga terhadap pengobatan alternatif akupuntur terus mengalami peningkatan, apalagi setelah terjadinya covid-19. Ade sendiri seringkali kewalahan menerima pasien yang ingin berobat, sehingga terpaksana harus ada perjanjian, karena seringkali pasien menunggu lama-lama untuk segera diobati.
Menurut Ade, banyakjnya yang berdatangan Pasien untuk berobat alnternatif akupuntur karena banyak dirasakan manfaatnya. Apalagi banyak yang sembuh dan sedikit mengalami resiko malpraktek.
Lebih dari 30 tahun Ade menekuni dunia praktek akupuntur, bahkan dia telah melanglangbuana ke negeri tirai bambu China untuk belajar lebih mendalam tentang akupuntur ini. Selama ada di negeri Tiongkok bersama almarhum Kang Nana, disitu Ade banyak belajar tentang praktek akupuntur.
"Ternyata setelah belajar langsung dari para ahli di China saya banyak mendapatkan ilmu yang bermanfaat dalam kesehatan," tutur Ade yang saat sekarang membuka pelatihan bagi warga yang ingin belajar akupuntur.