Lihat ke Halaman Asli

KKN UIN Walisongo Semarang Posko 106 Wujudkan Kesehatan Holistik lewat (Terapi Bekam)

Diperbarui: 4 September 2025   17:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

proses bekam, archive by katalis

Semarang – Mahasiswa KKN MIT UIN Walisongo Posko 106 Desa Randugunting berkolaborasi dengan Himpunan Mahasiswa Jurusan Tasawuf dan Psikoterapi menggelar program unggulan bakti sosial terapi bekam pada Sabtu (9/8/2025). Kegiatan yang diadakan di Posko KKN ini disambut antusias warga sebagai upaya menjaga kesehatan dengan metode pengobatan tradisional yang aman dan bermanfaat.


Dalam rangka meningkatkan kesehatan masyarakat, mahasiswa KKN MIT UIN Walisongo Posko 106 Desa Randugunting berkolaborasi dengan Himpunan Mahasiswa Jurusan Tasawuf dan Psikoterapi menggelar program unggulan bakti sosial terapi bekam di Posko KKN Desa Randugunting, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, Sabtu (9/8/2025).Kegiatan yang dimulai pukul 09.00 - 15.00 WIB ini dihadiri oleh masyarakat setempat dan diawali dengan pembukaan oleh MC, dilanjutkan pembacaan surat Al-Fatihah, dan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.

Ketua panitia, Nabela Rahayuningtyas, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu program kerja unggulan KKN MIT UINWS Posko 106. “Dengan adanya program ini, masyarakat dapat menjaga kesehatan diri sendiri dan mendapatkan manfaat dari bekam,” ujarnya.

Kepala Desa Randugunting, Bapak H Nuryanto, mengapresiasi kegiatan tersebut dan menyebut terapi bekam merupakan salah satu pengobatan tradisonal yang aman dan bermanfaat. “Kata orang, hidup itu perlu sehat. Kalau hidup tidak sehat itu percuma. Menurut saya sendiri, program bekam ini unggulan karena banyak manfaatnya dan tidak ada efek sampingnya, karena aman. Saya juga menyarankan penggunaan obat-obatan herbal,” ungkapnya.

Sebelum acara bakti sosial bekam dimulai, tim KKN sempat mewawancarai beberapa peserta dan tokoh desa. Ibu HJ Siti Marliah mengungkapkan rasa senangnya mengikuti kegiatan ini. “Alhamdulillah sangat berkesan, karena saya juga sering melakukan bekam, jadi saya sangat senang sekali,” tuturnya.

Sementara itu, Bapak Kepala Desa H Nuryanto kembali menegaskan dukungannya terhadap program ini. “Saya sangat senang dan mendukung kegiatan ini sesuai yang saya sampaikan pas sambutan tadi, yaitu bekam ini pengobatan tradisional yang aman dan tidak ada efek sampingnya. Saya juga baru pertama kali menemui mahasiswa KKN yang mengadakan program bekam ini,” ujarnya.

Acara kemudian dilanjutkan dengan doa yang dipimpin oleh Bapak K.H Muhammad Dahlan, membacakan doa Tibil Qulub, memohon keberkahan dan kesehatan bagi seluruh peserta.

Kegiatan ditutup oleh MC, Arini Zakia, dengan bacaan hamdalah sebagai tanda syukur. Antusiasme warga dalam mengikuti kegiatan ini menunjukkan tingginya kesadaran akan pentingnya kesehatan dan pengobatan tradisional yang aman.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa KKN MIT POSKO 106 UIN Walisongo berharap dapat terus berkontribusi nyata dalam peningkatan kesehatan masyarakat, khususnya di Desa Randugunting, sekaligus mempererat hubungan silaturahmi antara warga dan mahasiswa.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline