Lihat ke Halaman Asli

Karina Meylani

Mahasiswi program studi Pendidikan Kimia di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Sinergi Mahasiswa KKN 166 SENEMA UIN Jakarta dan Dapur MBG Desa Panongan: Mengawal Program Gizi untuk Generasi Sehat

Diperbarui: 1 September 2025   16:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Kunjungan Mahasiswa KKN 166 SENEMA UIN Jakarta ke Dapur MBG Desa Panongan bersama Ketua SPPG Desa Panongan

Tangerang, 22 Agustus 2025 -- Kelompok KKN 166 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta melakukan kunjungan edukatif ke Dapur MBG Desa Panongan, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang. Kegiatan ini bertujuan memperdalam pemahaman mahasiswa tentang pengelolaan program Makan Bergizi Gratis (MBG), sebuah inisiatif nasional yang hadir untuk mendukung pemenuhan gizi anak sekolah sekaligus mendorong pemberdayaan ekonomi lokal.

Kunjungan ini dibuka dengan sambutan Ketua KKN 166 yang menekankan pentingnya pembelajaran praktis melalui dialog bersama pengelola MBG. Turut hadir Ketua SPPG Desa Panongan, Bapak Dimas C. Ariandi, yang memimpin sesi diskusi interaktif mengenai operasional dapur MBG.

Mahasiswa diperkenalkan pada rangkaian aktivitas dapur MBG, mulai dari persiapan bahan, proses memasak, pengepakan, hingga distribusi makanan ke sekolah-sekolah. Saat ini, MBG Panongan telah melayani 10 sekolah dengan rencana penambahan menjadi 13 sekolah. Semua menu disusun berdasarkan pedoman gizi seimbang Isi Piringku oleh ahli gizi, mengutamakan produk lokal, dan disajikan dengan standar kebersihan tinggi.

Dalam dialog interaktif, mahasiswa menyoroti kualitas makanan, evaluasi rutin, hingga kebiasaan siswa membawa pulang makanan. Ketua SPPG menjelaskan bahwa evaluasi mingguan dan bulanan dilakukan bersama pihak sekolah, sementara audit reguler akan ditingkatkan seiring perkembangan dapur MBG. Tantangan yang dihadapi antara lain pendataan alergi makanan siswa serta konsistensi pasokan bahan dari supplier.

Kegiatan ini memberikan pengalaman nyata bagi mahasiswa KKN 166 untuk mengetahui bagaimana program pangan bergizi dijalankan, sekaligus memahami peran penting sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga pendidikan.

Bapak Dimas C. Ariandi, Ketua SPPG Desa Panongan, menyampaikan:

"Sesuai dengan semangat pemerintah, anak-anak harus mendapatkan makanan bergizi agar fokus menerima ilmu. Program ini juga meringankan tugas para ibu yang bekerja, sekaligus mendorong perputaran ekonomi dari sektor pertanian, peternakan, hingga UMKM lokal. Intinya, kami ingin menyiapkan generasi masa depan yang sehat dan kuat."

Menutup diskusi, Bapak Dimas menyampaikan harapan agar program MBG tidak hanya berjalan lancar, tetapi juga semakin meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pola makan sehat dan gizi seimbang. Bapak Dimas selaku Kepala SPPG Desa Panongan dengan optimis menyampaikan: 

"Kami berharap program ini terus berjalan lancar dengan regulasi yang lebih kuat. Tujuannya bukan sekadar menyediakan makanan gratis, tetapi juga membangun kesadaran masyarakat mengenai pentingnya gizi seimbang. Konsep 'Isi Piringku' harus benar-benar menjadi kebiasaan sehari-hari, bukan sekadar teori."

Kunjungan ini memperlihatkan kepada mahasiswa bahwa pengelolaan program pangan bergizi tidak hanya menyangkut urusan teknis dapur, tetapi juga membutuhkan koordinasi, evaluasi berkelanjutan, serta sinergi dengan masyarakat. Melalui diskusi interaktif bersama Ketua SPPG Desa Panongan, kelompok mahasiswa KKN 166 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mendapatkan gambaran nyata tentang tantangan sekaligus potensi besar dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) dalam membangun generasi yang sehat, cerdas, dan berdaya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline