Lihat ke Halaman Asli

Desa Suka Perkuat Sosial Budaya: Lestarikan Bahasa Karo di Tengah Modernisasi

Diperbarui: 30 Agustus 2025   08:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Kegiatan Bersama Salah Satu Masyarakat 

Kabanjahe, [18/08/2025] – Desa Suka, Kecamatan Tiga Panah, Kabupaten Karo, terus berupaya menjaga warisan budaya di tengah arus modernisasi dan globalisasi. Melalui berbagai kegiatan sosialisasi kemasyarakatan dan pembelajaran bahasa Karo, desa ini berkomitmen memperkuat identitas lokal sekaligus menumbuhkan rasa kebersamaan antarwarga.

Program kerja ini dilaksanakan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UINSU, dengan M. Fazlur dan Habib Rifki sebagai penanggung jawab utama. Keduanya bersama tim KKN Desa Suka merancang sejumlah kegiatan untuk menghidupkan kembali bahasa dan budaya Karo, sekaligus memperkenalkan nilai-nilai adat kepada generasi muda.

M. Fazlur menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk pengabdian nyata mahasiswa kepada masyarakat.

Bahasa dan tradisi Karo adalah identitas kita. Jika tidak dijaga, generasi muda bisa melupakannya. Karena itu kami bersama teman-teman KKN berinisiatif mengadakan program sosialisasi budaya dan pembelajaran bahasa daerah,” ujarnya, Senin (18/08/2025).

Habib Rifki menambahkan, tujuan utama proker ini adalah menumbuhkan rasa bangga generasi muda terhadap bahasa daerahnya.

Bahasa Karo punya filosofi dan nilai luhur. Kami ingin anak-anak Desa Suka tidak hanya bisa berbahasa Indonesia atau bahasa asing, tetapi juga bangga menggunakan bahasa daerah mereka sendiri,” katanya.

Sosialisasi Bangun Kebersamaan

Di Desa Suka, kegiatan sosialisasi rutin dilakukan melalui pertemuan masyarakat, musyawarah desa, gotong royong, hingga acara kebudayaan. Forum-forum ini tidak hanya menjadi wadah komunikasi warga, tetapi juga mempererat hubungan sosial.

Melalui kegiatan tersebut, masyarakat diingatkan kembali pada nilai luhur budaya Karo seperti sangkep nggeluh (kebersamaan hidup), gotong royong, dan penghormatan terhadap adat. Nilai-nilai ini menjadi pondasi kuat untuk menghadapi tantangan modernisasi yang kerap membawa pengaruh individualisme.


Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline