- Panopticon Jeremy Bentham
Panopticon adalah sebuah konsep penjara atau institusi pengawasan yang dirancang oleh filsuf dan juru rancang Jeremy Bentham pada akhir abad ke-18. Konsep Panopticon pertama kali dijelaskan dalam karya Bentham yang berjudul "Pengawasan Panoptik" (Panopticon, or The Inspection -- House) yang diterbitkan pada tahun 1791. Ide utama di balik Panopticon adalah menciptakan bentuk sistem pengawasan yang efektif dan efisien dengan menghasilkan kontrol dan pengawasan yang konstan terhadap tahanan atau individu yang di pantau.
Istilah "Panopticon" berasal dari kata Yunani "panoptes" yang berarti "melihat semua". Secara lebih luas, istilah "Panopticon" digunakan untuk menggambarkan situasi dimana individu-individu atau kelompok-kelompok berada dalam kondisi pengawasan yang konstan atau potensial. Istilah ini juga sering digunakan dalam konteks teori sosial dan politik untuk membahas kekuasaan, kontrol, privasi, dan kebebasan dalam masyarakat modern.
Pada desain arsitektur Panopticon yang terdiri dari sebuah bangunan berbentuk cincin dengan sel-sel penjara yang menghadap ke arah pusat. Di tengah bangunan terdapat menara pengawas yang memungkinkan pengawas atau penjaga untuk memantau seluruh area yang mudah. Sel-sel penjara diatur secara teratur dan memiliki jendela di bagian depan yang menghadap ke pusat, sedangkan penjara itu sendiri tidak dapat dilihat dari luar. Ide di balik desain ini adalah menciptakan rasa ketidakpastian di antara para tahanan, karena mereka tidak pernah tahu apakah sedang diamati atau tidak.
Ciri khas dari Panopticon adalah adanya pusat pengawasan yang terpusat, biasanya berupa menara atau struktur tinggi di tengah bangunan. Dari menara ini, seorang penjaga atau pengawas dapat memiliki pandangan yang meliputi seluruh area pengawasan. Sebaliknya, individu yang dipantau berada dalam sel atau ruangan yang menghadap ke pusat pengawasan.
Bentham menganggap Panopticon sebagai metode yang efektif untuk mengontrol tahanan dan individu dalam berbagai institusi seperti penjara, rumah sakit jiwa, atau sekolah. Konsep ini tetap berperan sebagai metafora untuk mendiskusikan dan menganalisis kekuasaan, pengawasan, dan kontrol dalam masyarakat modern. Panopticon telah mempengaruhi pemikiran sosial, politik, dan teori budaya sepanjang sejarah modernitas.
Dalam pemikiran sosial dan kajian budaya, Panopticon telah digunakan sebagai metafora untuk menggambarkan pengawasan, kontrol sosial, dan efek psikologis yang timbul dari perasaan terus menerus. Konsep ini memicu tentang etika, kebebasan individu, dan implikasi penggunaan teknologi dalam masyarakat kontemporer.
Konsep Panopticon didasarkan pada prinsip pengawasan yang konstan dan potensial. Individu yang berada di dalam lingkungan Panopticon merasa bahwa mereka selalu di pantau, meskipun tidak ada jaminan bahwa pengawasan selalu berlangsung pada setiap saat. Rasa takut dan ketidakpastian ini menciptakan efek psikologis yang mendorong individu untuk mematuhi aturan dan norma yang diharapkan, bahkan ketika mereka sebenarnya tidak diamati.
Meskipun Bentham telah merancang desain arsitektur Panopticon secara rinci, tidak ada Panopticon yang sepenuhnya dibangun selama masa hidupnya. Namun, ide Panopticon memberikan pengaruh yang signifikan dalam pemikiran sosial, politik, dan kriminologi. Konsep ini telah diterapkan dalam berbagai konteks, seperti penjara, institusi pendidikan, pabrik, dan bahkan dalam bentuk pengawasan digital di era modern.
Kontribusi Jeremy Bentham dalam pengembangan konsep Panopticon berasal dari keyakinannya terhadap reformasi sosial dan keinginannya untuk meningkatkan sistem hukum dan sistem pengawasan yang ada pada zamannya. Berikut adalah beberapa alasan yang mungkin mendorong Bentham untuk mengembangkan Panopticon :
1. Reformasi penjara