Lihat ke Halaman Asli

Johan Japardi

Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Metode Penanganan Baru untuk Penyakit Batu Ginjal

Diperbarui: 28 Agustus 2021   16:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penampang batu ginjal pada proses pembentukan yang kompleks. Sumber: Scientific American, September 2021, hlm. 12.

Penyakit batu ginjal, yang juga dikenal sebagai nefrolitiasis atau urolitiasis, terjadi ketika sepotong material padat (batu ginjal) berkembang dalam saluran kemih.

Batu ginjal biasanya terbentuk dalam ginjal dan meninggalkan tubuh dalam aliran urin. Batu batu ginjal yang kecil bisa lewat tanpa menimbulkan gejala, namun, batu ginjal yang tumbuh lebih dari 5 milimeter bisa menyebabkan penyumbatan ureter, yang mengakibatkan nyeri parah di punggung bagian bawah atau perut.

Batu ginjal juga bisa menyebabkan perdarahan dalam urin, muntah-muntah, atau buang air kecil yang menyakitkan.

Batu ginjal, batu mineral yang bergerigi itu, bukan mengkristalisasi, tetapi bisa larut dan terbentuk kembali lagi.

Para peneliti medis siap untuk memetakan seluruh proses pembentukan batu ginjal untuk pertama kalinya, berkat wawasan dari sumber yang tidak diduga-duga: geologi.

Kerangka kerja itu digabungkan dengan seperangkat peralatan mikroskopik mutakhir dan sebuah peranti baru yang bisa menumbuhkan batu ginjal di laboratorium, dan para peneliti sedang mengembangkan cara-cara baru untuk menghentikan atau memperlambat pertumbuhan batu ginjal.

Penyakit batu ginjal terjadi ketika kristal mineral yang bergerigi terbentuk dalam urin di dalam ginjal. Masalah yang menyiksa ini mempengaruhi setiap sekitar 1 dari 10 orang dewasa dan terus meningkat, terutama pada wanita dan remaja.

"Penyakit batu ginjal umum, melemahkan dan penanganannya mahal, baik untuk sistem perawatan kesehatan maupun para individu. Selain itu, penyakit batu ginjal juga berulang, jika Anda pernah mengalaminya, ada kemungkinan sekitar 50 persen untuk Anda segera mengalami lagi, "kata ahli urologi Margaret Pearle, yang merawat penyakit batu ginjala di Pusat Medis Southwestern Medical Center  Texas dan tidak berpartisipasi dalam penelitian baru itu.

Ahli geobiologi Bruce Fouke mengalihkan lensa mikroskopnya dari terumbu karang ke batu ginjal sekitar 1 dekade yang lalu.

Fouke bekerja dengan para ahli biologi dan dokter di Klinik Mayo dan Universitas Illinois di Urbana-Champaign. Fouke menemukan bahwa batu ginjal mirip dengan banyak batu lain di alam: sebagian larut dan terbentuk kembali berkali-kali ketimbang mengkristalisasi sekaligus. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline