Saat Kota Bergolak
Surabaya di masa kepemimpinan Mustajab bukanlah kota yang tenang. Hiruk-pikuk politik, ekonomi, dan sosial menuntut seorang pemimpin yang mampu merangkul masyarakat sekaligus menjaga stabilitas kota. Walikota Mustajab hadir sebagai figur yang tidak hanya menjalankan jabatan administratif, melainkan juga simbol harapan bagi warga.
Jejak Awal Sang Pemimpin
Sejumlah kendaraan roda dua dan roda empat melintas di Jalan Walikota Mustajab, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (4/2/2020).(KOMPAS.COM/GHINAN SALMAN)
Raden Mustajab Soemowidagdo lahir dengan latar keluarga Jawa yang menanamkan nilai kedisiplinan, etika, dan pengabdian. Gelar Raden yang disandangnya menandakan posisi terhormat dalam tradisi kebangsawanan Jawa. Pada awal 1950-an, tepatnya sekitar 1952--1956, ia dipercaya memimpin Surabaya sebagai Walikota di era pasca-kemerdekaan.
Menjawab Tantangan Kota
Sebagai Walikota, Mustajab menghadapi berbagai tantangan: urbanisasi yang cepat, persoalan infrastruktur, hingga tarik-menarik politik nasional yang berimbas ke daerah. Namun ia dikenal sebagai sosok yang tidak mudah goyah. Setiap keputusan yang diambil selalu mempertimbangkan kepentingan warga Surabaya.
Kritik dan Dilema
Tentu tidak semua langkahnya mulus. Ada kalanya kebijakan yang ia ambil menuai kritik. Namun itulah seni kepemimpinan: berdiri di persimpangan antara keinginan rakyat, kepentingan politik, dan keterbatasan anggaran. Walikota Mustajab dikenal sebagai pemimpin yang berani mengambil risiko demi kemajuan kota.
Langkah-Langkah Konkret
Di masa kepemimpinannya, sejumlah program pembangunan kota mulai diperkuat. Infrastruktur jalan, pelayanan publik, dan penguatan identitas Surabaya sebagai kota besar Jawa Timur menjadi prioritas. Ia berupaya menghadirkan wajah Surabaya yang lebih tertata di tengah keterbatasan era itu.
Warisan Kepemimpinan
Sejarah mencatat Mustajab bukan sekadar nama dalam daftar Walikota. Ia menjadi bagian dari perjalanan panjang Surabaya yang membentuk identitas kota hingga hari ini. Warisannya adalah keberanian untuk memimpin dalam masa sulit, serta keteguhan untuk tetap berpihak pada masyarakat.
Restorasi Foto AI, Dokumen Pribadi Jody Aryono
Antara Mustajab dan Brawijaya
Sering muncul pertanyaan, adakah hubungan antara Mustajab dan sosok Brawijaya dari Majapahit? Secara historis, tidak ada catatan resmi yang menghubungkan keduanya secara garis keturunan langsung. Mustajab adalah pejabat pemerintahan modern pada abad ke-20, sedangkan Brawijaya adalah figur raja Majapahit abad ke-15 yang banyak hidup dalam babad dan cerita rakyat. Namun, keduanya memiliki satu benang merah: sama-sama pemimpin Jawa yang menghadapi masa penuh gejolak... satu di era keruntuhan kerajaan, satu lagi di masa awal Republik.
Warisan Gelar dan Identitas
Gelar Raden yang disandang Mustajab bukan sekadar simbol, tetapi juga bagian dari identitas keluarga yang diwariskan hingga ke generasi berikutnya. Dalam tradisi Jawa, gelar ini menandakan posisi terhormat di tengah masyarakat. Kini, gelar itu masih hidup melalui keturunannya, menjadi jembatan antara sejarah keluarga dan perjalanan Surabaya di masa lalu.