Lihat ke Halaman Asli

Harmoko

Penulis Penuh Tanya

Menggali Warisan Soekarno-Soemitro: Jurus Prabowo Mengentaskan Kemiskinan?

Diperbarui: 19 Juni 2025   21:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Foto Tangkapan Layar via KOMPAS

Menggali Warisan Soekarno-Soemitro: Jurus Prabowo Mengentaskan Kemiskinan?

Pemerintahan Prabowo Subianto punya pekerjaan rumah besar: menurunkan kemiskinan secara drastis di tengah kompetisi global yang makin ketat. Untuk menjawab tantangan ini, pemerintah tak sekadar mengandalkan solusi jangka pendek, tapi memilih "menggali warisan" dua tokoh besar: Soekarno dan Prof. Soemitro Djojohadikoesoemo.

Dari Soekarno, lahirlah semangat hilirisasi sumber daya alam (SDA) --- agar Indonesia tidak terus menjual kekayaan alam mentah. Dari Soemitro, diambil gagasan industrialisasi sebagai jalan menuju kemandirian dan kesejahteraan. Kedua pendekatan ini diramu dan dimodernisasi sesuai kebutuhan era digital.

Pemerintah memandang dinamika global sebagai perjalanan empat fase:

1. 1945--1970: perebutan SDA pasca-kolonial.

2. 1970--1995: relokasi industri dan ekspansi manufaktur --- Indonesia jadi pasar, bukan pemain.

3. 1995--2020: era rekayasa keuangan, tapi investasi tetap dominan di sektor SDA.

4. 2020--2045: era digital, di mana Indonesia tertinggal dalam penguasaan teknologi.

Melihat sejarah itu, strategi ekonomi Prabowo dirancang berbasis empat pilar utama:

Hilirisasi SDA: agar nilai tambah dinikmati di dalam negeri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline