Mohon tunggu...
Tupari
Tupari Mohon Tunggu... Guru di SMA Negeri 2 Bandar Lampung

Saya adalah pendidik dan penulis yang percaya bahwa kata-kata memiliki daya ubah. Dengan pengalaman lebih dari 21 tahun di dunia pendidikan, saya berusaha merangkai nilai-nilai moral, spiritual, dan sosial ke dalam pembelajaran yang membumi. Menulis bagi saya bukan sekadar ekspresi, tapi juga aksi. Saya senang mengulas topik tentang kepemimpinan, tantangan dunia pendidikan, sosiologi, serta praktik hidup moderat yang terangkum dalam website pribadi: https://tupari.id/. Kompasiana saya jadikan ruang untuk berbagi suara, cerita, dan gagasan yang mungkin sederhana, namun bisa menggerakkan.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Amankah Menggunakan Charger Handphone dan Wi-Fi di Bandara? Ini Risiko dan Cara Aman Saat Menunggu Penerbangan

18 Oktober 2025   19:30 Diperbarui: 18 Oktober 2025   19:20 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jangan mudah tergoda dengan tulisan Free Wi-Fi di tempat umum. Tidak semua jaringan gratis itu aman (Sumber: Dok. Pribadi/Tupari) 

Pagi itu (15/10) saya hendak terbang ke Jakarta. Karena terburu-buru, saya lupa mengisi daya handphone di rumah. Ketika sampai di Bandara Raden Inten II, baterai ponsel saya hanya tersisa 8%. 

Saat melangkah ke area Gate 1, pandangan saya langsung tertuju pada deretan colokan di tiang besar berwarna abu-abu. Beberapa penumpang tampak sibuk mengisi daya sambil menunggu panggilan boarding.

Namun, saat hendak mencolok charger, saya mendadak ragu. Apakah aman mengisi daya ponsel di bandara? Apakah fasilitas umum seperti ini benar-benar bebas dari risiko pencurian data?

Pertanyaan sederhana itu membawa saya pada hal penting yang sering kita abaikan: tidak semua kemudahan digital di tempat publik aman digunakan.

Risiko Tersembunyi dari Port USB Publik: “Juice Jacking

Beberapa tahun terakhir, banyak bandara di dunia menyediakan port USB publik untuk mengisi daya ponsel tanpa adaptor. Praktis memang, tetapi di balik kemudahan itu tersimpan ancaman serius yang dikenal dengan istilah “juice jacking.”

Juice jacking terjadi ketika pelaku kejahatan menanamkan perangkat jahat di dalam port USB publik. Saat seseorang mencolokkan kabelnya, bukan hanya daya listrik yang mengalir, tetapi juga data pribadi dari ponsel bisa dicuri. Lebih berbahaya lagi, perangkat korban bisa disusupi malware tanpa disadari.

Beberapa kasus di luar negeri menunjukkan, hacker dapat mengunduh data pribadi, mencuri kata sandi media sosial, bahkan memantau aktivitas pengguna dari jarak jauh. Karena itu, lembaga seperti FBI dan Komisi Komunikasi Federal (FCC) Amerika Serikat secara resmi memperingatkan masyarakat untuk tidak menggunakan port USB publik di bandara, hotel, atau stasiun.

Fasilitas pengisian daya di Bandara Radin Inten II, Lampung (Sumber: Dok. Pribadi/Tupari) 
Fasilitas pengisian daya di Bandara Radin Inten II, Lampung (Sumber: Dok. Pribadi/Tupari) 

Perubahan di Bandara: Dari Port USB ke Colokan Listrik Biasa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun