Lihat ke Halaman Asli

Hadi Santoso

TERVERIFIKASI

Tukang Nulis

Belajar Jurus Merawat Pelanggan dari Pasutri Penjahit di Sidoarjo

Diperbarui: 23 Juli 2025   16:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mas Siroj, di ruang kerjanya yang dipenuhi tumpukan kain seragam/Foto: Hadi Santoso 

Sepekan kemarin, anak-anak merasakan hari pertama masuk sekolah. 

Bagi siswa baru, mereka berkenalan dengan lingkungan sekolah mereka yang baru. Digembleng Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang ramah. 

Begitu tagline MPLS tahun ini. Ramah. Tidak ada perundungan. Tanpa perpeloncoan.

Di banyak sekolah di Sidoarjo, Jawa Timur, MPLS sudah usai akhir pekan kemarin. Awal pekan ini, murid-murid  memulai kegiatan belajar di tahun ajaran baru. 

Tapi bagi pasangan suami istri (pasutri) Siroj dan Wati, euforia hari pertama masuk sekolah ini belum usai.

Pasutri yang berprofesi sebagai penjahit ini masih harus berjibaku dengan tumpukan lembaran kain seragam sekolah, benang, gunting, dan tentunya mesin jahit. 

Kebanjiran pesanan jahitan seragam sampai menolak orderan

Mbak Wati dan Mas Siroj, masih harus menyelesaikan orderan jahitan seragam yang dikejar deadline.  Masing-masing pemesan punya deadline sendiri-sendiri.

Jumlah orderan jahit yang mereka kerjakan memang tidak sedikit-untuk tidak mengatakan banyak.

Bahkan, saking banyaknya, mereka sampai meminta maaf karena menolak permintaan jahit baju seragam dari pelanggan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline