Setiap orang mendambakan kesuksesan. Namun sering kali, yang dibayangkan adalah rumah megah, saldo tebal, atau jabatan tinggi. Tak salah memang, tapi itu belum tentu "sukses" dalam pandangan Allah. Karena sejatinya, sukses dunia akhirat adalah hidup mulia dan mati masuk surga.
Hidup yang mulia artinya hidup yang bermanfaat, menebar kebaikan, dan diridhai Allah. Sedang mati masuk surga berarti menutup perjalanan hidup dengan husnul khotimah---akhir yang indah di hadapan Sang Khalik.
Allah berfirman dalam QS. Al-Mu'minun [23]: 1--2:
"Sungguh beruntung orang-orang yang beriman, (yaitu) orang yang khusyuk dalam salatnya."
Maka, ukuran sukses sejati bukanlah harta atau status, tetapi iman yang kokoh, amal yang tulus, dan hidup yang bermakna.
1. Menolong Agama Allah dan Kerja Keras
Allah berjanji dalam QS. Muhammad [47]: 7:
"Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu."
Menolong agama Allah bukan berarti menolong Zat Yang Maha Kuasa, melainkan berjuang dalam kebaikan: bekerja jujur, mendidik anak dengan nilai Islam, menjadi pemimpin yang adil, atau aktif dalam kegiatan dakwah.
Rasulullah bersabda:
"Sesungguhnya Allah mencintai seorang hamba yang jika bekerja, ia menyempurnakan pekerjaannya." (HR. Baihaqi).