Mohon tunggu...
nasti lamag
nasti lamag Mohon Tunggu... Ibu Rumah Tangga

life is collection of moments

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Misa Minggu Pagi di Gereja Juru Selamat Beijing

17 Oktober 2025   16:52 Diperbarui: 18 Oktober 2025   15:15 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gereja Juru Selamat Beijing (Dokumentasi Pribadi)

Hujan deras di tengah musim panas Beijing tentunya membawa sedikit kebahagiaan.

Hari Minggu kali ini memang sudah diniatkan untuk beribadah di gereja yang didirikan oleh para misionaris Jesuit dari Perancis, dikenal juga sebagai Gereja Beitang, terletak di Distrik Xichen.

Karena mengejar waktu untuk misa bahasa Inggris jam 11 pagi, kali ini saya menggunakan layanan taksi Didi yang mengantarkan langsung ke depan gerbang gereja yang penuh sejarah panjang, berdiri cantik dengan desain gotik dengan warna putih.

Pada awalnya, tanah untuk pembangunan gereja dihibahkan di Distrik Chaoyang (1693) oleh Kaisar Kangsi dari Dinasti Qin, sebagai ucapan terima kasih Kaisar karena keahlian medis dua orang pastor dari Jesuit yang telah menyembuhkan penyakit yang diderita oleh Kaisar.

Cantiknya Gereja Juru Selamat Beijing (Dokumentasi Pribadi )
Cantiknya Gereja Juru Selamat Beijing (Dokumentasi Pribadi )

Pada tahun 1886, lokasi tanah gereja direlokasi ke Distrik Xishiku oleh Kaisar Guangxu, dan pembangunan gereja diawasi dan dirancang oleh Uskup Lazarist Pierre Marie Alphonse Favier.

Dua gazebo bergaya Tiongkok berdiri di dua sisi gereja, sungguh perpaduan gaya Eropa dan Tiongkok yang cantik.

Interior dalam gereja didesain pada tahun 1909 oleh Alphonse Ferdric De Moerloose, misionaris dan arsitek Belgia, mirip interior Gereja Katedral Jakarta, namun dengan pilihan warna yang lebih berani.

Pintu Gerbang Gereja (Dokumentasi Pribadi)
Pintu Gerbang Gereja (Dokumentasi Pribadi)

Gedung pastoral dan sekretariat dan pagar gereja kental dengan arsitektur Tiongkok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun