Lihat ke Halaman Asli

Fisio Yuliana

TERVERIFIKASI

Praktisi Fisioterapi

Cedera Fisik di Balik Olahraga Padel

Diperbarui: 4 Oktober 2025   16:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ILUSTRASI | FREEPIK

Akhir-akhir ini olahraga padel digandrungi banyak orang di tanah air. Olahraga ini lebih banyak diminati oleh para artis, influencer, dan pebisnis sehingga dianggap olahraga termahal. 

Padel merupakan permainan dalam olahraga yang menggabungkan tennis dan squash. Olahraga ini berasal dari Meksiko yang menyebar ke berbagai negara. Permainan padel sangat mudah dipahami dan dipelajari sehingga dapat dimainkan oleh anak hingga dewasa. 

Model lapangannya cukup mirip dengan tennis, namun dengan jaring net yang pendek dan bidang lapangan yang kecil hanya berukuran panjang 20 meter dan lebar 10 meter. Selain itu, raket padel lebih mirip dengan raket pimpong atau tennis meja versi besar yang tidak memiliki jaring seperti raket badminton. Raket padel terbuat dari bahan  serat karbon padat dan fiberglass. Bagian tengahnya terdapat lubang-lubang yang memungkinkan bola dapat memantul dengan baik. 

Permainannya juga cukup mudah untuk dilakukan. Pada dasarnya mirip dengan tennis yang memantulkan bola ke arah lawan. Permainan ini paling banyak dua lawan dua atau bermain ganda. Model lapangan yang kecil membuat pantulan bola lebih mudah ditangkis. Namun, perpindahan bola yang cepat dengan lapangan yang kecil tentu membutuhkan kondisi fisik yang prima dan kelincahan yang baik. 

Permainan padel sangat menyenangkan sehingga banyak diminati dan menjadi salah satu olahraga terviral saat ini. Warna lapangan yang cerah seperti biru, hijau, pink muda dan sebagainya membuat padel semakin menarik. 

Olahraga padel memiliki beragam manfaat yaitu meningkatkan daya tahan jantung paru, meningkatkan kelincahan, meningkatkan metabolisme, menurunkan berat badan, dan sebagainya. Olahraga padel dapat menjadi salah satu rekomendasi olahraga yang baik untuk meningkatkan kebugaran dan kesehatan fisik.

Namun, di balik olahraga padel yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh, sama halnya dengan olahraga lainnya, padel juga berpotensi menimbulkan cedera fisik. 

Adapun cedera fisik yang menyertai olahraga padel mulai dari otot, tendon, ligamen, dan sendi yang umumnya disebabkan oleh gerakan twisting, rotasi, lengthening, translasi, dan benturan yang terjadi pada anggota gerak atas dan bawah serta tulang belakang.

Sebagai contoh, saat seseorang sedang menangkis bola yang datang dari samping kanan dengan raket dalam permainan padel dari posisi berdiri di sisi kiri dari tengah lapangan, maka ia harus melompat, agak memutar lutut, menggesekan tubuh, dan merentangkan tangan ke arah kanan untuk menangkis bola. Namun, bila gerakan yang terjadi cukup cepat, maka lompatan yang dilakukan dapat mengompresi meniskus pada lutut dan bahu yang diulur memanjang dapat terluka pada bagian tendon rotator cuff serta iritasi pada tendon di siku. 

Permainan padel memerlukan stamina tinggi dan tingkat fokus yang baik. Bila seseorang yang jarang atau tidak pernah melakukan latihan fisik, namun mencoba untuk berolahraga seperti padel, maka tubuhnya lebih rentan mengalami cedera.  Hal ini disebabkan oleh fungsi otot seperti kekuatan, fleksibilitas, stabilitas, dan daya tahan yang belum terlatih. Dalam olahraga padel, banyak gerakan yang menuntut kecepatan dan ketepatan fisik seperti berlari ke kanan dan ke kiri, posisi kuda-kuda, melompat, dan sebagainya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline