Lihat ke Halaman Asli

Efwe

TERVERIFIKASI

Officer yang Menulis

Ketika Rakyat Berpayung Rumbia, Wakil Rakyat Beratap Emas, Refleksi dari Nordic

Diperbarui: 26 Agustus 2025   14:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anggota parlemen berjoget ria pada agenda Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR dan DPD, 15 Agustus 2025 (Sumber: YouTube Sekretariat Presiden)

"Tugas utama kami adalah mewakili rakyat, jadi tak pantas rasanya jika kami diistimewakan atau mendapatkan banyak fasilitas atau gaji tinggi." 

Itu yang diucapkan oleh salah satu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat seperti dikutip dari BBC.Com.

Kalimat itu terdengar begitu mulia, menggambarkan sosok wakil rakyat yang rendah hati dan berdedikasi. Sayangnya, ucapan tersebut bukanlah datang dari Senayan, melainkan dari Per-Arne Hakansson, anggota parlemen dari salah satu negara Nordic, Swedia. 

Di sana, menjadi wakil rakyat memang diartikan sebagai pengabdian, bukan ajang mengumpulkan pundi-pundi.

Melansir dari BBC.com, kisah para legislator Swedia ini sungguh menjadi tamparan telak bagi nalar kita. Jangankan tunjangan perumahan fantastis yang jumlahnya puluhan juta, anggota dewan Swedia yang berasal dari luar Stockholm saja hanya difasilitasi apartemen studio berukuran 16 meter persegi. 

Sebuah bilik sederhana tanpa mesin cuci atau pencuci piring, dan jika keluarga ingin ikut, mereka harus membayar setengah dari biaya sewa, yang uangnya masuk ke kas negara. 

Aturan yang tegas ini mencerminkan satu prinsip: fasilitas negara hanya untuk tugas negara.

Urusan transportasi juga menjadi cerita tersendiri. Anggota parlemen Swedia tidak diberi mobil dinas atau tunjangan kendaraan. Mereka hanya diberi hak istimewa menggunakan transportasi umum secara gratis. 

Mobil dinas hanya ada tiga unit untuk Ketua dan tiga wakilnya, dan penggunaannya pun terbatas hanya untuk kepentingan tugas parlemen. 

Jangan harap bisa dipakai untuk mudik, kondangan, apalagi sekadar mengantar pulang. Aturan ini bukan sekadar efisiensi, tetapi juga simbol bahwa mereka tidak lebih dari warga negara biasa yang diberi tugas khusus.

Tunjangan Fantastis dan Jarak dengan Realitas

Di Indonesia, ceritanya berbalik 180 derajat. Mengutip sejumlah informasi yang saya dapatkan, gaji pokok anggota DPR-RI yang hanya sekitar Rp4,2 juta per bulan terdengar sederhana. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline