Lihat ke Halaman Asli

Iqbal Albuhori

UIN RADEN FATAH PALEMBANG

Suka Duka Menyajikan Hidangan Idulfitri dari Sahur hingga Berbuka yang Penuh Cerita

Diperbarui: 28 Maret 2025   17:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Momen Idulfitri bukan hanya soal rasa, tapi cerita di baliknya. Dari sahur hingga berbuka. (Sumber Desain: Pribadi / Iqbal Albuhori)

Menjelang Idulfitri, suasana dapur menjadi lebih hidup dari biasanya. Semangat dan kekompakan keluarga diuji saat mempersiapkan hidangan untuk sahur dan berbuka puasa. Di balik meja makan yang penuh dengan beragam sajian lezat, tersimpan kisah suka duka yang kerap menjadi cerita abadi. Berikut adalah perjalanan penuh rasa dari dapur menjelang Idulfitri.

Sahur: Perjuangan Melawan Rasa Kantuk
Sahur mungkin menjadi tantangan tersendiri bagi sebagian orang. Ketika mata masih berat, dapur sudah harus siap untuk memenuhi kebutuhan energi seharian. Mulai dari memanaskan nasi hingga menggoreng lauk, perjuangan memasak di waktu dini hari ini menjadi momen penuh pengorbanan. Meski rasa lelah kerap menghampiri, kebersamaan keluarga saat makan sahur menjadi penghiburan tersendiri.

Persiapan Berbuka: Kombinasi Cinta dan Ketelitian
Persiapan hidangan berbuka adalah seni yang memadukan kecepatan, cinta, dan ketelitian. Setelah berpuasa seharian, hasrat untuk menyajikan makanan terbaik menjadi motivasi tersendiri. Mulai dari memotong buah-buahan untuk es buah segar hingga merebus kolak pisang yang harum, setiap detail diperhatikan. Namun, tantangan seperti bahan yang habis di pasar atau masakan yang kurang matang tak jarang membuat dapur menjadi medan ujian.

Suka: Kreativitas yang Menghidupkan Hidangan
Tidak sedikit yang menjadikan persiapan hidangan sebagai kesempatan berkreasi. Kue kering dengan dekorasi cantik, variasi takjil unik, atau hidangan baru menjadi daya tarik saat berbuka. Ketika masakan mendapat pujian dari keluarga dan tamu, rasa bangga dan bahagia melengkapi lelah yang terasa.

Duka: Ketergesaan dan Kesalahan Kecil
Namun, ada kalanya persiapan makanan tidak berjalan mulus. Opor ayam yang terlalu asin atau kue yang gosong bisa menimbulkan sedikit drama. Selain itu, kesibukan yang tidak terelakkan terkadang membuat momen berbuka terasa seperti perlombaan melawan waktu. Walau demikian, tawa di tengah kekacauan sering kali membuat suasana menjadi lebih hangat.

Kesimpulan
Mempersiapkan sajian Idulfitri, mulai dari sahur hingga berbuka, adalah perjalanan yang penuh tantangan sekaligus kebahagiaan. Setiap aroma, rasa, dan cerita yang tercipta di dapur menjadi bukti cinta dan pengorbanan untuk menyambut hari yang suci. Jadi, meskipun ada duka kecil di balik suka yang besar, itulah yang membuat momen Idulfitri semakin berkesan.

Semoga momen Idulfitri Anda tahun ini penuh dengan kebahagiaan, kehangatan, dan kenangan indah di meja makan!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline