Lihat ke Halaman Asli

Stok Beras Dimanipulasi, Publik Dibuat Panik: Dibalik Ekonomi yang Tidak Etis

Diperbarui: 8 Juni 2025   07:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pada akhir Mei 2025, publik dihebohkan dengan adanya lonjakan data pengeluaran beras dari Gudang Bulog di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta. Dalam satu hari, tercatat distribusi beras mencapai sekitar 11.000 ton, padahal rata-rata pengeluaran normal hanya sekitar 1.000 hingga 3.500 ton per hari. Kenaikan drastis ini menimbulkan kekhawatiran masyarakat dan menciptakan persepsi bahwa beras mulai langka.

Satgas Pangan Polri segera turun tangan dan menemukan adanya dugaan manipulasi data oleh oknum tertentu. Tujuannya diduga untuk menciptakan kesan bahwa stok beras menipis, sehingga harga bisa dinaikkan dan dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang ingin mengambil keuntungan pribadi.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa stok beras nasional sebenarnya sangat aman, bahkan mencapai lebih dari 4 juta ton-jumlah tertinggi dalam 57 tahun terakhir. Ia juga menyatakan bahwa meskipun pelaku telah meminta maaf, proses hukum tetap dilanjutkan untuk menjaga ketahanan pangan dan melindungi kepentingan petani serta konsumen.

Analisis Ekonomi

1.Motif Ekonomi

Motif ekonomi adalah dorongan seseorang melakukan kegiatan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan atau meraih keuntungan. Dalam kasus ini, manipulasi data diduga dilakukan agar tercipta kesan kelangkaan beras. Dengan begitu, harga bisa naik dan dimanfaatkan untuk meraih keuntungan pribadi. Ini menunjukkan bahwa adanya motif mencari laba, bukan kepentingan masyarakat.

2.Perilaku Ekonomi

Perilaku ekonomi mencerminkan tindakan pelaku ekonomi dalam mengambil keputusan. Pelaku dalam kasus ini menunjukkan perilaku tidak etis dengan menyebarkan data yang tidak benar demi kepentingan pribadi. Sebaliknya, pemerintah bersikap rasional dan bertanggung jawab dengan menindak tegas pelanggaran tersebut.

3.Prinsip Ekonomi

Prinsip ekonomi adalah upaya untuk memperoleh hasil sebesar-besarnya dengan pengorbanan sekecil mungkin. Tindakan manipulasi dalam kasus tersebut jelas tidak efisien dan merugikan masyarakat. Sementara, langkah pemerintah untuk menjaga transparansi dan melanjutkan proses hukum justru mencerminkan prinsip ekonomi yang benar dan adil.

Solusi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline