Lihat ke Halaman Asli

Farhan Hidayat

Belajar Sosial

Belajar Mengaji Online : Adab Membaca Al Qur'an oleh Ustadz Kresna

Diperbarui: 17 September 2025   11:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Para Peserta Belajar Mengaji Online (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Belajar Mengaji OnlineSelasa malam ba'da Isya, para peserta mengikuti pertemuan perdana kelas Belajar Mengaji Online bersama Ust. Kresna Eka Raharja. Tema yang diangkat adalah adab membaca Al-Qur'an, sebuah fondasi yang sering terlupakan namun penting, terutama bagi mereka yang memulai kembali belajar membaca Al-Qur'an dengan benar.

Ust. Kresna menekankan pentingnya menata diri lahir dan batin sebelum membaca Al-Qur'an. Pakaian yang bersih, tempat yang suci, dan hati yang tenang menjadi modal utama agar bacaan khusyuk dan bermakna. Peserta juga dianjurkan menghadap kiblat dan memegang mushaf hanya dalam keadaan wudhu, sementara mushaf yang digunakan sebaiknya berstandar Mushaf Madinah untuk memudahkan konsistensi belajar.

Nada bacaan menjadi perhatian lain. Menurut Ust. Kresna, suara yang alami lebih penting daripada nada yang dipaksakan. Nikmat membaca Al-Qur'an hadir dari ketepatan dan penghayatan, bukan sekadar keindahan suara.

Ust Kresna sedang menjelaskan materi Adab Membaca Al Qur'an (dokumentasi : Pribadi)

Materi teknis yang dibahas mencakup makhraj huruf, hukum tajwid, mad, dan gunnah. Beliau juga memaparkan persentase hukum bacaan dalam Al-Qur'an: Mad Thabi'i (35%), Ikhfa Haqiqi (20%), Idgham Bighunnah (15%), Qalqalah (10%), Idgham Bilaghunnah (7%), Mad Wajib Muttasil (5%), dan Iqlab (3%). Pemahaman ini membantu peserta membaca dengan ritme alami dan makna yang tepat.

Selain teknik, Ust. Kresna menekankan mukjizat Al-Qur'an dalam suara dan makna. Bacaan yang benar mampu menghadirkan suasana syahdu dan menggetarkan hati, terutama saat makna ayat terserap.

Peserta juga belajar mengenai pemenggalan kalimat dan huruf isti'la, di mana kesalahan bisa memengaruhi makna. Ust. Kresna menekankan pentingnya mengikuti standar Mushaf Madinah dan bersabar dalam proses belajar, karena setiap bacaan yang dilakukan dengan sungguh-sungguh bernilai pahala.

Pertemuan pertama ini menegaskan bahwa membaca Al-Qur'an bukan sekadar menuntaskan huruf, melainkan perjalanan spiritual yang membutuhkan adab, teknik, dan penghayatan. Dengan kesabaran dan konsistensi, setiap peserta dapat merasakan ketenangan hati, penghayatan makna, dan kedekatan dengan kalam Allah.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline