Satu hal yang selalu bisa bikin saya jatuh cinta pada alam adalah momen matahari terbit dari puncak gunung. Kali ini, saya bersama dua teman kuliah saya, Ihsan dan Dimas, memutuskan untuk mendaki Gunung Pangradinan sebuah gunung mungil namun memesona yang terletak di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Gunung ini punya ketinggian 1.236 mdpl dan terkenal dengan sabana hijaunya yang mirip Bukit Teletubbies, bahkan sering disandingkan dengan keindahan Gunung Merbabu.
Lokasi dan Akses Menuju Gunung Pangradinan
Gunung Pangradinan berada di perbatasan Kampung Gorowek, Desa Mekarlaksana dengan Kampung Cikancung Girang, Desa Cikancung, Kecamatan Cikancung. Jaraknya nggak terlalu jauh dari pusat Kota Bandung, jadi cocok banget buat pendaki pemula atau buat kamu yang cuma punya waktu weekend singkat.
Pendakian ini kami mulai sekitar jam 05.00 WIB, tujuannya jelas: mengejar sunrise dari puncak. Saat sampai di basecamp, kami langsung mengurus administrasi. Biaya masuknya Rp 10.000 per orang, dan biaya parkir motor yang cukup mahal yaitu Rp 20.000 per motor. Tapi untungnya, kami juga dapat sebotol air mineral gratis per orang.
Di basecamp, fasilitasnya cukup lengkap: ada warung, penyewaan trekking pole, toilet dan bahkan mushola untuk yang ingin salat dulu sebelum atau sesudah mendaki.
Warung dan tempat biaya masuk Gunung Pangradinan.
Perjalanan Menuju Puncak
Perjalanan kami dimulai saat langit masih gelap. Jalurnya melewati perkebunan warga dengan trek tanah yang masih landai. Kami hanya mengandalkan senter dari HP sambil melawan udara pagi yang cukup dingin. Jadi, sangat disarankan untuk pakai jaket dan celana panjang kalau kamu mau mendaki sepagi ini.
Setelah berjalan sekitar 15 menit, kami sampai di sebuah gapura bertuliskan "Welcome to Pangradinan". Nah, dari sinilah pendakian sebenarnya dimulai karena trek langsung berubah menjadi tanjakan curam berbatu. Beberapa menit kemudian, kami melewati satu rumah warga di sisi kanan jalur yang memberi kesan hangat di tengah perjalanan gelap kami.
Track bebatuan di Gunung Pangradinan.