Mohon tunggu...
Insaan Abdu Faathir
Insaan Abdu Faathir Mohon Tunggu... NIM : 43225010002 (UNIVERSITAS MERCU BUANA)

43225010002 - S1 Akuntansi - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB - Dosen Pengampu Prof.Dr, Apollo M.Si.A

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Quiz 1= Diskursus 5 Tokoh pentingnya berpikir positif tentang kehidupan sehari-hari

17 Oktober 2025   03:28 Diperbarui: 17 Oktober 2025   03:28 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendahuluan

Marcus Aurelius dan Epictetus, merupakan dua filsuf yang begitu besar aliran stoikisme, Jadi mereka menekankan penting nya dalam mengendalikan diri sendiri agar tidak terjadi egois. Kebahagian dan ketenangan batin bisa kita kendalikan dalam mengarahkan fokus dalam suatu pikiran, sikap kita agar menerima dengan lapang dada.

Sementara itu, Friedrich Nietzsche jadi beliau melakukan gagasan positif "The Will to Power" dan "Amor Fati". Beliau mengajarkan manusia agar lebih kuat supaya bisa menerima kehidupan, tetapi harus mencintai sepenuhnya, termasuk kegagalan pada diri manusia. Pada konsep "Ja Sagen" Nietzsche tidak hanya harus menerima kehidupan itu sendiri atau nasib. Malahan dia mengajak manusia untuk menerima kehidupan dengan realitas.

William James, seorang filsuf dan psikolog Amerika, Beliau bapak psikolog di Amerika. James membawa konsep filsafat pragmatisme, yang menciptakan bahwa gagasan nya ia meyakinkan bahwa kekuatan itu bentuk nya realistis. Dia sangat yakin atau percaya bahwa optimism adalah harapan mengubah pengalaman hidup seseorang begitu nyata.

Albert Ellis menurut ellis, masih banyak penderitaan emosional pada manusia itu sendiri. Beliau mengajarkan bahwa penderitaan itu sendiri muncul di karenakan faktor eksternal, Manusia harus mengubah pikiran irasional menjadi rasional, seseorang juga bisa mengubah perasaan dan tindakannya, bisa dari yang sifat negative ke sifat positif.

Dari kelima tokoh tersebut, dapat kita simpulkan bahwa berpikir positif adalah berpikir yang mengedepankan dari suatu sifat manusia, dari di situ kita juga dapat menciptakan kehidupan yang lebih positif dan lain-lain. Filsafat dan psikologi mereka itu bukan sekedar teori akademis, tetapi pedoman hidup. Supaya bermakna dan produktif.

Sumber : Modul Prof. Apollo
Sumber : Modul Prof. Apollo

Marcus Aurelius (121--180 M) -- Filsuf Kaum STOA

Marcus Aurelius merupakan sang filsuf dalam aliran Stoikisme, yaitu suatu ajaran filsafat yang mengedepankan pentingnya suatu pengendalian diri atau faktor pada manusia, rasionalitas dan pikiran baik. Dalam suatu pandangannya, kebahagian seseorang itu tergantung pada apa yang terjadi di luar dan di dalam juga. Bagaimakah seseorang merespon keadaan kita. Jadi kita perlu merespon balik orang itu, supaya ada feedback.

Kutipan yang kita kenal "You have power over your mind -- not outside events. Realize this, and you will find strength." Jadi ibaratnya kamu itu memiliki kekuasaan pada suatu aspek pekerjaan atau lain-lain. Itu bukanlah kekuasaan yang kamu memiliki tetapi hanyalah titipan, jadi kita harus mencari atau menemukan suatu kekuatan dalam diri kita agar bisa berpikir positif, tetapi kita harus ada sisi rasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun