Lihat ke Halaman Asli

Efrain Limbong

TERVERIFIKASI

Mengukir Eksistensi

Upaya Mengejar Target Open Traffic pada Proyek Jalan Rajamoili-Cut Mutia

Diperbarui: 15 Maret 2025   01:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Potret ruas jalan Rajamoili-Cut Mutia yang sudah terhubung dengan Jembatan Palu IV. (Dokumentasi Pribadi) 

Ruas jalan Rajamoili-Cut Mutia merupakan tipe jalan elevated road atau jalan layang yang saat ini tengah dikebut pekerjaannya, agar bisa mencapai target open traffic saat peresmian Jembatan Palu IV, tanggal 26 April 2025 nanti.

Open traffic dimaksud adalah, terhubungnya arus transportasi dua arah yang melintasi Jembatan Palu IV saat diresmikan. Yakni dari arah jalan Cumi-Cumi di Kecamatan Palu Barat dan jalan Rajamoili di Kecamatan Palu Timur.

Untuk ruas jalan Cumi-Cumi sendiri, sudah rampung dikerjakan sebagai program percepatan rehab-rekon di Kawasan Teluk Palu. Demikian pula dengan Jembatan Palu IV sedang tahap finishing dan siap diresmikan tanggal 26 April 2025.

Terkait pembangunan Jembatan Palu IV sudah termuat dalam artikel saya sebelumnya berjudul, Fase Akhir Penyelesaian Rehab Rekon Jembatan Palu IV. Dimana dikerjakan sejak tahun 2022 dan rampung di tahun 2025.

Lalu bagaimana dengan ruas jalan Rajamoili-Cut Mutia sepanjang 2,12 kilometer yang sedang dalam proses pekerjaan? Dari pengamatan di lokasi proyek, terlihat ruas jalan tersebut sudah terhubung dengan Jembatan Palu IV.

Kondisi jalan yang dibangun setinggi 6 meter itu, sudah bisa dilintasi kendaraan bermotor walaupun belum teraspal. Namun demikian, ada lingkup pekerjaan yang terlihat belum maksimal.

Tanggal pembatas pantai yang dalam tahap pekerjaan. Dok Pri

Seperti pekerjaan pengerasan badan jalan dan pembangunan tanggul pembatas pantai. Selain itu di badan jalan, juga terlihat tumpukan material proyek yang digunakan untuk pekerjaan struktur konstruksi.

Ini menandakan pihak penyedia jasa yakni PT Bumi Duta Persada serta Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Tengah (Sulteng) selaku leading sektor, perlu lebih maksimal dalam melakukan action.

Guna percepatan penyelesaian proyek rehab rekon dengan anggaran sebesar Rp 249,498 miliar yang bersumber dari dana hibah Japan International Cooperation Agency (JICA) .

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline