Cerita ini saya dedikasikan utk semua Ibu yg sedang berjuang dalam Mengandung anak tercinta, Karena Iman seorang ibu yg menyelamatkan Masa depan tiap Anaknya
Suatu hari saat saya dan istri pergi kontrol rutin Kandungan ke Puskesmas, disaat itu umur kandungan istri saya baru 1 bulan,
Kami tidak sangka ternyata ada masalah yg membuat kami terguncang
Hari itu kami benar benar mengawali hari dengan sangat tenang, dan ceriah karna USG perdana utk melihat Buah Hati kami.
Singkat cerita, disaat kami masuk giliran utk di periksa, kami di kejutkan dengan claim dokter puskesmas "janin ibu tidak berkembang"
Saya dan istri benar" tidak sangka, dan bingung, karena kami rasa semua Baik-baik saja, belum merasa sedih, tetapi bingung dan bimbang, serta bertanya-tanya, "kenapa bisa?"
Saat kami jalan ke parkiran motor, istri saya mulai meneteskan air mata, disitu saya liat istri saya seakan" merasa hancur sekaligus bingung,
Saya menguatkan Istri saya, ayo kita coba second Opinion, ke rumah sakit Harapan Kita - Ibu dan anak Jakarta, saya menenangkan dia dan istri saya pun akhirnya berfikit jernih dan Menerima apapun konsekwensi nya semua, yg penting kita imani, dan kita jalani semua dengan Berdoa.
Singkat cerita disaat kami akhirnya pergi ke RS.Harapan Kita, kami langsung daftar dengan Dokter Fetomaternal dr. Andri Welly, Sp.OG, jujur sblm kami memilih dokter andri, disini kami sempat berdebat karena memilih beberapa dokter dsana yg kita blm tau siapa yg bagus dan pilihan terbaik, saya hanya bilang "Kita doakan saja" karena jujur saya sendiri pun tidak tau mana yg terbaik, saya hanya berharap Kepada Tuhan Yesus, karena saya tau, Tuhan akan Berikan yg terbaik buat kami.
Singkat cerita, kami masuk dan bertemu dgn dokter Andri, meskipun awal, kami di suguhkan dengan hal yg tidak terlalu nyaman,karena sepertinya dokter andri orang nya blak blakan karna di saat kami dtg, sesi beliau sudah mau selesai tetapi ia ber-inisiatif untuk pulang, tetapi karena kami datang, terjadi lah cekcok antar dokter dan suster.
Tetapi disitu saya sebenarnya mau marah juga, ya gak bisa, saya hanya berusaha tenang dan mengikuti alurnya, pada saat istri saya di Check, dalam segi data informasi buku kontrol yg di berikan oleh dokter puskesmas, dr.andri beri komentar yg memang membuat pikiran kami terbuka, karena ia beropini semua alat di Rumah sakit/Puskesmas itu sama, hanya bedanya di rumah sakit lengkap, di puskesmas Tidak Lengkap, maka proses pengecheckkan mungkin tidak akurat.
Akhirnya istri saya di suruh baring dan dr.andri sarankan utk USG saja, tdk perlu Feto karena biaya yg sangat besar(kami sudah mempersiapkan semua dana yg di butuhkan)
Jdi kami pikir itu rekomendasi dokter, oke kami turuti utk hanya USG,