Lihat ke Halaman Asli

Diantika IE

TERVERIFIKASI

Blogger

Peran Keluarga dalam Menguatkan Karakter: Bersama Dukung Anak Raih Pendidikan Berkualitas

Diperbarui: 22 Agustus 2025   14:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Pendidikan Karakter dalam Keluarga (foto: Asal Mshk/Unsplash)

Di tengah upaya membangun sistem pendidikan nasional yang berkualitas dan inklusif, Indonesia masih menghadapi tantangan serius di bidang moral dan karakter anak. Pendidikan yang bermutu seharusnya tidak hanya menekankan aspek akademik, tetapi juga harus mencakup pembentukan karakter yang kuat, beretika, dan berkepribadian luhur.

Sayangnya, berbagai kasus seperti perundungan, kekerasan di sekolah, penyalahgunaan teknologi, hingga perilaku tidak hormat terhadap guru dan orang tua terus bermunculan. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan karakter belum sepenuhnya menjadi bagian integral dari sistem pendidikan kita.

Kini saatnya kita menyadari bahwa pendidikan bermutu tidak bisa hanya dibebankan pada sekolah dan lembaga formal. Keluarga memiliki peran sentral sebagai fondasi utama dalam mendukung anak meraih pendidikan berkualitas---baik dari sisi pengetahuan, moral, maupun kepribadian.

Pendidikan Karakter: Pilar dalam Pendidikan Berkualitas

Pendidikan bermutu bukan hanya soal kurikulum, fasilitas, atau teknologi modern. Pendidikan yang sejati adalah yang mampu membentuk manusia seutuhnya: berpikir kritis, berakhlak mulia, mampu bekerja sama, dan tangguh menghadapi tantangan zaman. Karakter seperti ini tidak dapat sepenuhnya ditanamkan hanya melalui pelajaran di kelas.

Justru karakter terbentuk sejak anak berada dalam lingkungan terdekatnya---keluarga. Di sinilah pentingnya kesadaran bahwa membangun pendidikan bermutu untuk semua dimulai dari rumah masing-masing.

Andai setiap keluarga memiliki kepedulian, sesederhana apapun pendidikan karakter yang ditanamkan, kalau dilakukan dengan tulus maka lingkungan terkecil ini sejatinya telah memberikan peran besar bagi bangsa. Selain itu, orangtua pun telah menyumbang sesuatu yang berarti, sebagai aspirasi pendidikan bermutu untuk semua.

Keluarga: Sekolah Pertama dan Terpenting bagi Anak

Ada kekeliruan yang sering terjadi di masyarakat yaitu menganggap sekolah sebagai satu-satunya pihak yang bertanggung jawab terhadap pendidikan anak. Banyak orang tua menyerahkan sepenuhnya pendidikan anak ke sekolah, seolah peran mereka selesai begitu anak berangkat di pagi hari dan pulang di sore hari.

Padahal pemegang peran utama dalam pendidikan anak adalah orang tuanya. Mereka adalah penuntun (guru) pertama bahkan sejak sebelum anak-anak dilahirkan ke dunia. Orang tua selayaknya sudah memberikan teladan sikap yang terpuji.

Sementara itu, guru-guru di sekolah justru berharap bahwa anak-anak yang datang sudah mendapatkan dasar karakter, etika, dan kebiasaan baik dari rumah. Ketika kedua pihak saling menunggu dan mengandalkan, pendidikan karakter anak menjadi tidak utuh. Lantas apa jadinya jika semua pihak hanya saling mengandalkan?

Pendidikan yang berkualitas hanya akan tercapai jika ada kolaborasi erat antara sekolah dan keluarga.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Karakter dan Mutu Pendidikan Anak

1. Lingkungan Sosial

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline