Mohon tunggu...
Gde Aditya Pertama Indrakusuma
Gde Aditya Pertama Indrakusuma Mohon Tunggu... Gitaris

Gaskenn

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Semangat Magis di Canisius College Cup XL

5 Oktober 2025   21:08 Diperbarui: 5 Oktober 2025   21:07 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Suara peluit, tepuk tangan penonton, dan sorakan semangat terdengar memenuhi lapangan Kolese Kanisius. Di sanalah Canisius College Cup XL 2025 berlangsung ajang tahunan yang sudah ditunggu banyak sekolah. Tapi di balik semua lomba dan pertandingan, ada makna yang lebih dalam. Canisius College Cup bukan cuma soal menang atau kalah. Lebih dari itu, acara ini jadi tempat anak muda belajar arti kerja keras, tanggung jawab, dan semangat magis keinginan untuk selalu menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Banyak orang berpikir bahwa kompetisi hanya tentang juara. Tapi di Canisius College Cup, saya melihat hal lain. Setelah pertandingan futsal, saya melihat satu tim duduk bersama. Mereka kalah tipis. Wajahnya terlihat kecewa, tapi bukannya saling menyalahkan, mereka justru saling menenangkan. Salah satu dari mereka berkata, "Nggak apa-apa, yang penting kita udah main sebaik mungkin."

Kalimat sederhana itu menunjukkan nilai penting: semangat pantang menyerah dan menghargai proses. Di sini anak-anak muda belajar bahwa kegagalan bukan akhir, tapi langkah awal untuk tumbuh lebih kuat.

Hal yang sama juga terlihat di panggung seni. Para peserta lomba musik dan tari tampil dengan percaya diri. Mereka tidak hanya menunjukkan bakat, tapi juga hasil dari latihan panjang. Saya tahu sendiri, tampil beberapa menit di depan penonton tidak mudah. Tapi mereka membuktikan bahwa keberanian dan kerja keras bisa mengalahkan rasa takut.

Itulah salah satu hal yang membuat CC Cup berbeda: setiap kegiatan selalu punya makna. Dari olahraga, seni, hingga panitia yang bekerja di belakang layar semuanya jadi proses belajar yang nyata.

Selain peserta yang tampil di lapangan atau panggung, ada juga para panitia yang bekerja keras di balik layar. Salah satunya adalah teman saya yang menjadi koordinator bidang perlombaan. Ia bertanggung jawab mengatur jadwal pertandingan, membagi tugas untuk setiap anggota, dan memastikan semua berjalan lancar.

Awalnya, saya pikir tugas itu sederhana. Tapi ternyata tidak. Ia harus berhadapan dengan banyak situasi mendadak: jadwal lomba yang mundur, tim yang datang terlambat, bahkan peserta yang protes hasil pertandingan. Namun, ia tidak pernah panik. Ia tetap tenang, memanggil anggota timnya, dan bersama-sama mencari solusi.

Saya benar-benar kagum melihat bagaimana ia bisa memimpin dengan sabar dan tegas. Ia tidak memerintah dengan nada tinggi, tapi memberi contoh dan dorongan. Semua anggotanya menghormati dia bukan karena jabatan, tapi karena cara dia memperlakukan orang lain.

Dari situ saya belajar bahwa leadership sejati bukan soal memerintah, tapi soal melayani dan memberi arah. Canisius College Cup memberi ruang bagi anak muda untuk belajar memimpin seperti itu memimpin dengan hati.

Melalui pengalaman seperti ini, para panitia belajar hal yang tidak bisa didapat di ruang kelas: mengatur waktu, bekerja sama, dan mengambil keputusan. Semua itu adalah bagian penting dari proses membangun karakter.

Canisius College Cup XL 2025 membuktikan bahwa acara sekolah bisa lebih dari sekadar lomba. Ia menjadi tempat untuk membangun semangat, karakter, dan rasa percaya diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun