Lihat ke Halaman Asli

Saatnya Kampus Cetak Technopreneur : Lawan Pengangguran, Siap Hadapi Dunia Global

Diperbarui: 30 Juli 2025   08:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Saatnya Kampus Cetak Technopreneur: Lawan Pengangguran, Siap Hadapi Dunia Global

Di tengah perubahan dunia kerja yang semakin kompleks dan kompetitif, perguruan tinggi tidak bisa lagi hanya mencetak lulusan pencari kerja. Saatnya kampus Indonesia bertransformasi menjadi pabrik technopreneur muda, yang tidak hanya cakap secara akademik, tetapi juga siap menciptakan solusi melalui teknologi dan kewirausahaan.

Technopreneur: Jalan Baru Melawan Pengangguran

Angka pengangguran terbuka di Indonesia masih didominasi oleh lulusan SMA dan perguruan tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa gelar saja tidak cukup. Dunia kerja kini lebih menghargai keterampilan, inovasi, dan adaptasi terhadap perubahan teknologi.

Technopreneur---gabungan dari "technology" dan "entrepreneur"---hadir sebagai model baru yang menjanjikan. Anak muda tidak lagi terpaku mencari pekerjaan, melainkan menciptakan peluang usaha berbasis teknologi yang menjawab kebutuhan masyarakat. Mulai dari aplikasi pertanian, edukasi digital, hingga solusi keuangan inklusif, semua lahir dari tangan technopreneur muda yang visioner.

Peran Strategis Kampus

Sayangnya, masih banyak kampus yang terjebak dalam pola pendidikan lama---berbasis hafalan, minim praktik, dan tidak menyesuaikan diri dengan dinamika industri. Jika ingin relevan di era digital, kampus harus menjadi tempat tumbuhnya ekosistem technopreneur yang kuat.

Ini bisa dilakukan dengan:
*Mengintegrasikan technopreneurship dalam kurikulum
*Membangun inkubator bisnis dan startup center di lingkungan kampus
*Mendatangkan mentor praktisi dari  industri teknologi
*Mendorong mahasiswa untuk berani gagal dan bereksperimen

Kampus juga perlu memberikan ruang bagi mahasiswa untuk mengembangkan ide bisnisnya sejak dini, bukan menunggu setelah lulus.

Kunci Daya Saing SDM Global

Globalisasi telah membuat batas negara menjadi kabur. Lulusan Indonesia kini bukan hanya bersaing dengan sesama warga lokal, tapi juga dengan SDM dari negara lain. Tanpa inovasi, keberanian berwirausaha, dan kemampuan memanfaatkan teknologi, kita akan tertinggal.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline