Lihat ke Halaman Asli

Dere Linggau

Kita bersaudara, jika bukan saudara seiman, kita saudara setanah air, Jika tidak setidaknya kita mempunyai hobi yang sama

Kebun Apel di Korea

Diperbarui: 3 Oktober 2020   20:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi; kebun apel di Korea

Bagaimana sih rasanya mempunyai tanah yang luas berhektar-hektar dan ditumbuhi banyak pohon apel? Pemandangan semacam ini hanya bisa dilihat didalam layar kaca atau beruntungnya jika bisa berkunjung ke kebunnya langsung dan jika di daerah saya (Lubuklinggau) ada perkebunan seperti ini pasti akan selalu ramai dikunjungi untuk program sekolah atau experiental learning. 

Sayangnya kegiatan ounting ini pun pada tahun ini tidak bisa dijalankan mengingat pandemi yang belum berakhir dan tak tahu kapan akan berakhir. Sungguh kenangan pada masa sebelum pandemi yang membuat kita masih bebas untuk berinteraksi dan jalan-jalan beramai-ramai adalah kenangan yang berharga untuk saat ini.

Mas Pur, seorang teman yang sudah enam bulan berada di Korea termasuk yang beruntung itu. Bukan hanya berkunjung tetapi juga menjadi bagian dari kebun apel itu.

Bukan, bukan mas Pur tidak berubah menjadi pohon apel. Dia dan beberapa pekerja lainnya menjadi pekerja harian yang diperkerjakan oleh  Sajang-nim (sebutan untuk pemilik usaha; Owner) dengan upah 75 ribu won perhari 

Mas Pur dan beberapa pekerja lainnya bertugas membersihkan daun-daun dan memangkas beberapa pohon yang daunnya rimbun, meskipun belum waktunya panen tapi beberapa apel sudah ada yang sudah matang dan Sajang-nim pun membolehkan mas Pur dan pekerja lainnya untuk mencicipi apelnya.

Bagaimana rasanya?

"Enak" jawab Mas Pur

Dokpri

Kemarin adalah peringatan hari raya panen atau biasa disebut Chuseok yang jatuh pada tanggal 1 Oktober. Chuseok adalah hari raya panen besar-besaran kedua setelah solal (Imlek) dan pemerintah Korea memberlakukan hari libur beberapa hari (paling lama tiga hari) sehingga semua orang bisa mudik. 

Mas Pur bersama Azhari yang juga berasal Palembang dan juga teman satu apartemen, sangat memanfaatkan hari libur tersebut untuk berjalan-jalan, berkumpul bersama teman dari Indonesia dan memasak makanan khas Indonesia yang tidak ada di Korea. Meski hanya beberapa hari tetapi itu lebih dari cukup. 

Setelah libur hari ini mas Pur harus kembali beraktivitas bekerja seperti biasanya, berangkat disaat ayam jago belum berkokok yaitu pukul 03:37 pagi (waktu Indonesia) menggunakan bus sebagai transportasi. Perkebunan apel ini letaknya agak jauh dari keramaian kota dan berlokasi di daerah Gumi 

Dokpri; lokasi kebun apel di google map yang dikirim oleh mas Pur

Mas Pur bersama Azhari di kebun Apel

Untuk mas Pur dan Azhari yang semangat dan tetap jaga kesehatan kalian di negeri orang yak..! Ditunggu cerita selanjutnya
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline