Lihat ke Halaman Asli

Denisa CitraAmelia

Mahasiswi Universitas Negeri Semarang

Media Edukasi Visual: Kunci Keberhasilan Sosialisasi Bahaya Junkfood oleh Mahasiswa GIAT 12 SKM di Desa Teguhan

Diperbarui: 15 September 2025   11:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Kegiatan 

Junkfood Bukan Teman (Edukasi Cerdas untuk Generasi Muda Teguhan)

TEGUHAN – Tim Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Semarang (UNNES) Kelompok Giat 12 SKM berhasil melaksanakan program kerja edukatif bertajuk “Junkfood Bukan Teman: Edukasi Cerdas untuk Generasi Muda Teguhan Menuju Hidup Sehat dan Aktif”. Program yang digelar di Aula SMP NU Model Teguhan pada Rabu, 30 Juli 2025 ini mengandalkan media presentasi (PPT) yang dirancang khusus sebagai alat bantu utama untuk menyampaikan materi secara visual dan interaktif.

Kegiatan yang diikuti oleh 20 siswa/siswi tersebut menggunakan PPT yang berisi materi komprehensif tentang bahaya junkfood. Media presentasi ini dirancang dengan tampilan yang menarik, menggunakan warna-warna cerah, ilustrasi, dan infografis untuk memudahkan pemahaman audiens muda.Isi presentasi mencakup poin-poin kunci:
- Definisi Junkfood: Penjelasan visual tentang apa itu junkfood.
- Dampak Kesehatan: Infografis tentang penyakit akibat konsumsi berlebihan.
- Bahan Berbahaya: Visualisasi kandungan berisiko dalam makanan siap saji.
- Perbandingan: Slide perbandingan visual makanan sehat vs tidak sehat.
- Mitos vs Fakta: Pembahasan interaktif untuk meluruskan miskonsepsi.

“Penggunaan media PPT ini sangat efektif untuk menjaga fokus dan keterlibatan peserta. Slide-slide yang dirancang secara visual memudahkan kami untuk menjelaskan materi kompleks dengan cara yang sederhana dan mudah diingat,” jelas Koordinator Program, mewakili Tim KKN UNNES Giat 12 SKM.

Tingkatkan Pemahaman, Buktikan dengan Data

Penyerahan Media Edukasi (PPT) kepada Kepala Sekolah.

Efektivitas penggunaan media presentasi ini terbukti secara signifikan melalui hasil pre-test dan post-test. Sebelum presentasi, rata-rata nilai pre-test peserta hanya 4,33 dari 10 soal. Setelah penyampaian materi dengan PPT interaktif, rata-rata nilai post-test melonjak drastis menjadi 8,83.

“Lonjakan angka ini membuktikan bahwa media presentasi yang kami gunakan sangat efektif dalam mentransfer pengetahuan. Visualisasi melalui slide membantu siswa lebih mudah memahami dan mengingat materi,” tambahnya.

Keberhasilan program ini diharapkan dapat menjadi fondasi bagi terciptanya gaya hidup sehat yang berkelanjutan bagi generasi muda di Desa Teguhan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline