Lihat ke Halaman Asli

Siapa Sih "Orang Rumah" Itu Wahai Para Suami?

Diperbarui: 26 Juni 2015   02:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Waktu pacaran, panggilan-panggilan indah sering dikeluarkan. Beberapa panggilan yang sering dilontarkan oleh kaum pria buat kekasihnya antara lain: sayang, sayangku, honey, beby, cintaku, gadisku, manisku, cantikku. Atau panggilan indah lainnya, yang membuat hati para wanita terbang ke langit biru.

Memasuki awal pernikahan, panggilan indah itu makin kian terasa dan mulai memanggil: istriku, mami, mama, dan panggilan sayang lainnya. Namun setelah mulai hadir buah hati, terkadang kesibukan masing-masing membuat ada sedikit jarak diantara mereka. Panggilan sayang itu mulai sedikit-sedikit berkurang dan berganti dengan panggilan " ibunya Alam (jika nama sang anak Alam), Mamak Tiwi (kalau nama anaknya Tiwi). Begitu juga saat sang suami memaparkannya kepada orang lain. Panggilan seperti itu sah-sah saja...gak masalah.

Namun lama-kelamaan mulai terdengar kata-kata "orang rumah" saat sang suami bercerita mengenai istrinya kepada orang lain. Istilah orang rumah, siapa sebenarnya orang rumah?. Banyak orang yang tinggal di rumah anda, ayah-ibu barangkali, adik, tukang kebun, sopir, pembantu rumah tangga sampai istri dan anak anda. Siapa yang anda maksud dengan orang rumah itu?.

Karena kata-kata ini sudah hampir mendarah daging ada baiknya kita mulai memperhatikannya kembali. Betulkah kata-kata tersebut?, mungkin sebagian orang niatnya sih memperhalus kata. Tapi bagi wanita yang menjadi istri dan ibu bagi anak-anak anda...kata-kata tersebut terasa agak kasar sehingga ada rasa aneh terbersit di hatinya "malukah anda mengakui bahwa ia istrimu?". Kalau istri katakan istri, jangan membuat orang harus berpikir ketika anda lontarkan bahwa : orang rumah menunggu anda, atau telpon dari orang rumah, atau orang rumah taunya marah-marah saja (orang rumah yang mana itu?).

Kalau pertama kali mendengar istilah orang rumah, maka mulanya kita akan berpikir mungkin istilah tersebut dimaksudkan untuk pembantu rumah tangga anda. Kemungkinan kata pembantu terlalu tidak layak atau merendahkan sehingga terasa lebih baik kalau disebut sebagai orang rumah.

Penempatan kata, panggilan atau sebutan seperti ini terkadang kedengarannya sepele...untuk apa mempersoalkan sebutan "orang rumah". Jangan lupa, bahwa jika demikian istripun suatu saat merasa sah-sah saja menyebut anda orang rumah. Karena sama-sama tinggal di rumah. Jangan lantas cemburu jika istilah "orang rumah" yang anda maksudkan rupanya diartikan sebagai sekedar orang yang tinggal di rumah anda. Jika demikian boleh dong di deketin, toh anda tidak bilang kalau ia istri anda.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline