Lihat ke Halaman Asli

Dani Medionovianto

Penyuluh Pertanian

Pasca Terkuaknya Kasus Beras Oplosan, Pasar Tradisional di Bogor Kembali Ramai

Diperbarui: 6 Agustus 2025   21:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suasana Pasar Tradisional di Bogor (Foto: Dok. Kementan)

Bogor -- Aktivitas di Pasar Leuwiliang, Kabupaten Bogor, tampak lebih bergairah dalam beberapa hari terakhir. Khususnya di area pedagang beras, geliat pembeli yangPasca Terkuaknya Kasus Beras Oplosan, Pasar Tradisional di Bogor Kembali Ramai sempat meredup kini mulai ramai kembali. Fenomena ini muncul setelah Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman bersama Satgas Pangan Mabes Polri mengungkap praktik pengoplosan beras di kawasan Jabodetabek.
Pengungkapan kasus tersebut rupanya berdampak langsung terhadap pola belanja masyarakat. Banyak konsumen yang sebelumnya mengandalkan ritel modern, kini memilih kembali berbelanja ke pasar tradisional. Faktor utama yang mendorong peralihan ini adalah kepercayaan terhadap pedagang lokal yang dinilai lebih transparan dan mudah diajak berinteraksi.

Kepala Pasar Leuwiliang, Mulyadi, mengakui adanya peningkatan kunjungan masyarakat, khususnya untuk pembelian beras. "Sejak kasus itu mencuat, pasar jadi lebih ramai. Masyarakat merasa lebih aman belanja langsung ke pedagang yang mereka kenal," ujarnya.

Ia menambahkan, relasi antara pedagang dan pembeli yang terbangun secara langsung menjadi salah satu kekuatan pasar tradisional. "Pembeli bisa langsung bertanya, menawar, bahkan komplain jika ada yang kurang sesuai. Ini membuat pedagang lebih menjaga kualitas dan nama baik," jelas Mulyadi.

Salah satu pedagang beras, Haji Pepen (45), juga membenarkan tren positif tersebut. Menurutnya, sejak kasus beras oplosan mencuat ke publik, banyak pembeli yang datang dengan lebih kritis. "Mereka nanya, ini asli atau campuran? Setelah saya jelaskan berasnya murni, mereka langsung percaya dan beli. Alhamdulillah, pasar jadi hidup lagi," kata Haji Pepen. (BRMP Perkebunan)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline