Dalam beberapa kisah, kehadiran pasangan kembar seolah memberi warna yang unik. Mereka tumbuh bersama dan saling melengkapi. Seperti siang dan malam, keduanya memang tak serupa tetapi tak terpisahkan. Kekuatan sejati kadang tak datang dari satu tangan, tapi dari dua jiwa yang berpadu dalam misi yang sama.
Mudik Lebaran. Ini bukan sekadar perjalanan pulang ke kampung halaman, melainkan juga momen penuh makna, tawa, dan air mata.
Mudik lebaranku tahun ini sama berkesannya seperti tahun-tahun sebelumnya. Ada kehangatan ketika bertemu kembali dengan keluarga di Pati, Jawa Tengah, atau saat melepas rindu dengan teman-teman di sekolah dulu.
Lebaran 2025 juga menjadi momen yang tepat untuk menikmati nasi gandul, kuliner khas daerahku dengan rasa dan aromanya yang menggoda. Juga, mencicip penganan yang hanya hadir di saat Lebaran, seperti kue lepet.
Di balik hiruk-pikuk mudik Lebaran yang penuh haru dan rindu, ada satu elemen penting yang tak boleh aku lupakan: transportasi. Dia telah menghubungkan langkahku menuju kampung halaman, juga saat kembali ke perantauan.
Kereta api saat ini menjadi alat transportasi favoritku. Perjalanan dengan kereta api memberikanku pengalaman yang menyenangkan, termasuk saat momen Lebaran 2025.
Puas menghabiskan masa libur Lebaran di Pati, saatnya aku kembali ke Tangerang. Kubuka aplikasi Access by KAI untuk memesan tiket balik dari kampung halaman.
Namun, perjuangan untuk mendapatkan satu tiket Semarang-Jakarta bukanlah perkara gampang. Di musim liburan seperti ini, tiket selalu habis jadi rebutan.
Pesan tiket melalui Access by KAI (dokumen pribadi)
Kucoba alternatif lain, bagaimana jika memesan tiket Semarang-Jakarta via Cirebon. Ternyata, masih ada kursi untuk Semarang-Cirebon dan Cirebon-Jakarta. Dari sini bahkan kemudian timbul ide, sekalian saja berwisata sehari di Cirebon.