Lihat ke Halaman Asli

Titik Putih

Diperbarui: 26 Juni 2015   01:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bayu kering merasuk raga, melekat hingga menusuk putihnya tulang,

menembus coklat dan lapis tipis ari-ari yang merekat.

Hembusannya mensaksi kebisuan.

Kesepian melada dan entah apa gantinya kelak. Gontai rasa bimbang lara.

********

Berjalan teruslah harus berjalan, melangkah teruslah tak kan ada henti.

Merasa dan teruslah bersama.

Inilah waktu, inilah masa..

Semua terjadi karena ada Sang Maha Pemilik Rencana.

Suatu siang menjelang sore dering telpon menyampaikan berita harus datang esok hari.Selembar kertas mendarat ditangan. Rasa tak percaya. Senang dan sedih menyatu. Bercampur tanpa duga, tanpa tanda dan berita.

Sebuah harapandan ingin selalu dalam ucapan syukur.

Saudaraku,

Sahabatku,

Ini bukanlah perpisahan tapi bagian dari penggalan sebuah perjalanan.

********

)memposting yang terserak plus pinjem foto dari om Google

*d-wee




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline