Lihat ke Halaman Asli

Civic Karani Maudy

Mahasiswa Magister Kesehatan Masyarakat Universitas Gadjah Mada

Tubuh Menjadi Taruhan, Ketika Suhu Bumi Meningkat

Diperbarui: 1 Oktober 2025   20:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Beberapa bulan terakhir, kita sering mengeluhkan mengenai suhu yang semakin panas. Kipas angin bahkan tidak terasa, malam pun tetap terasa gerah hingga tidur pun menjadi sulit. 

Berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat bahwa Indonesia pada bulan Agustus tahun 2025 mengalami kenaikan suhu udara sebesar 0,3 derajat celcius. Dimana suhu udara sejak tahun 1970 hingga 2025 mengalami kenaikan yang sangat signifikan. Tahun 2024 menjadi tahun terpanas sepanjang sejarah dengan kenaikan suhu mencapai 1,55 derajat celcius. Kenaikan suhu yang terjadi saat ini merupakan salah satu tanda perubahan iklim global yang sedang kita hadapi.

Apa yang menyebabkan kenaikan suhu ini?

Peningkatan suhu saat ini sebagian besar disebabkan oleh aktivitas manusia seperti penebangan hutan, aktivitas industri yang menghasilkan berbagai jenis polutan, pembakaran batu bara, minyak dan gas yang dapat memperkuat efek rumah kaca sehingga meningkatkan suhu global. Dan yang lebih penting ialah dampak akibat kenaikan suhu ini bukan hanya ke lingkungan saja, tetapi juga pada kesehatan tubuh kita. 

Lalu, apa hubungan kenaikan suhu terhadap tubuh kita?

Panas yang berlebihan tidak sekedar membuat tubuh tidak nyaman, dibalik itu dapat menimbulkan risiko kesehatan. Tubuh kita memiliki mekanisme alami untuk menjaga suhu tubuh tetap stabil, yaitu dengan memproduksi keringat. Tetapi jika suhu lingkungan terlalu tinggi, tubuh menjadi kewalahan. Akibatnya dapat memperburuk risiko kesehatan dari penyakit yang sudah ada sebelumnya seperti penyakit jantung, gangguan pernapasan, maupun kesehatan mental lainnya. Suhu yang ekstrem tidak hanya menimbulkan kematian, tetapi juga bisa berakibat fatal. Studi yang dilakukan Zhao, dkk (2021) menunjukkan sekitar 489.000 kematian akibat panas terjadi antara tahun 2000 hingga 2019.

Salah satu dampak dari suhu ekstrem ialah Heat Stroke. Heat stroke terjadi ketika suhu tubuh naik terlalu tinggi dan tubuh tidak mampu untuk mendinginkannya. Gejalanya dapat berupa pusing, mual, tubuh terasa lemah, detak jantung cepat, dan bahkan kehilangan kesadaran. Kondisi ini dapat ditemukan pada pekerja yang secara teratur terpapar langsung kondisi panas seperti pekerja di sektor pertanian, konstruksi, pengemudi ojek online, dsb.  

Keringat yang diproduksi tubuh dapat menurunkan jumlah cairan dalam tubuh, sehingga dapat menyebabkan dehidrasi. Kalau kita kekurangan cairan dalam tubuh, darah jadi lebih kental. Akibatnya, jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah dan mengalirkan ke seluruh tubuh. Sehingga, detak jantung jadi lebih cepat dan terasa lebih berat. Hal ini dapat meningkatkan risiko serangan jantung.

Apa yang bisa kita lakukan?

Kenaikan suhu ini sudah menjadi masalah global, tapi bukan berarti kita hanya pasrah. Beberapa langkah yang bisa kita lakukan untuk mengurangi dampak akibat kenaikan suhu terhadap kesehatan.

  1. Pastikan minum cukup air putih 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline