Lihat ke Halaman Asli

cipto lelono

TERVERIFIKASI

Sudah Pensiun Sebagai Guru

Resonansi Attitude dan Behavior Haji Mabrur bagi Keluarga dan Masyarakat

Diperbarui: 11 Juni 2025   21:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi suasana wukuf di Arafah pada puncak ibadah haji 2024, Sabtu (15/6/2024). (Foto: KOMPAS/EVY RACHMAWATI)

Haji mabrur menjadi cita-cita muslim yang berkesempatan menunaikan ibadah haji. Sebab haji mabrur menjadi penanda keberhasilan seorang muslim dalam menunaikan ibadah haji. 

Oleh sebab itu nilai-nilai kemabruran haji sangat dibutuhkan tidak hanya oleh orang yang menunaikan haji, namun juga keluarga dan lingkungan sosialnya.

Dengan kata lain, keluarga dan lingkungan sosial membutuhkan taburan nilai-nilai kemabruran haji. Mengapa? Sebab keluarga merupakan tempat kembalinya seseorang setelah menunaikan ibadah haji. Sedangkan lingkungan sosial (masyarakat) merupakan tempat sesorang melakukan aktivitas sosial bagi seseorang.

Nilai-nilai Kemabruran Haji  

Nilai merupakan sesuatu yang baik dan dicata-citakan. Maka nilai kemabruran haji adalah suatu nilai yang baik setelah seseorang menunaikan ibadah haji. Nilai tersebut merupakan proses transformasi lisan, sikap, perilaku, hati menuju tataran yang lebih tinggi setelah seseorang menunaikan ibadah haji.

Transformasi lisan ditandai dengan lisan yang selalu memberikan maslahat (terhidar dari menyakitkan orang lain, kebiasaan bergunjing yang terus berkurang, terhindar dari kebiasaan memfitnah,dll). Lisan yang demikian yang akan memunculkan ketenangan bagi diri sendiri dan harmoni bagi kehidupan sesama.

Transformasi sikap (attitude) yang ditandai sikap yang terpuji (berkurangnya sikap egois, sombong, senang pamer secara bertahap dalam kehidupan seseorang setelah menunaikan haji), perilaku  (behavior) yang senantiasa memberikan manfaat kepada sesama (suka menolong, gemar bersedekah baik dalam keadaan lapang maupun sempit, dll).  

Nilai kemabruran haji yang berkaitan dengan hati ditandai dengan hati yang makin lembut, tulus ikhlas menerima takdir Allah SWT. Pada akhirnya hatinya selalu membimbing dirinya untuk makin mendekatkan diri kepada sang Khaliq setelah seseorang menunaikan ibadah haji. Sehingga ibadahnya terus ditingkatkan baik kuantitas maupun kualitasnya.  

Resonansi Attitude dan Behavior Haji Mabrur pada Keluarga dan Masyarakat

Attitude dan Behavior seseorang yang memperoleh predikat Haji mabrur akan mengalir pada suasana keluarga dan situasi masyarakat di mana seseorang tinggal.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline