Lihat ke Halaman Asli

Bayu Osborne

๐—–๐—ผ๐—ป๐˜๐—ฒ๐—ป๐˜ ๐—ช๐—ฟ๐—ถ๐˜๐—ฒ๐—ฟ

The Feel Romance: Mengalunkan Literatur Cinta Melalui Musik

Diperbarui: 1 September 2025 ย  21:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Edited: Bayu Osborne

Musik selalu punya cara unik untuk mendekatkan diri dengan pendengarnya. Jika dulu band-band baru hanya bisa bermimpi tampil di panggung besar atau menunggu undangan festival, kini ada jalur lain yang terasa lebih intim dan hangat yakni coffee shop. Dari ruang sederhana dengan aroma kopi yang menenangkan, lahirlah nuansa musik yang mampu menyentuh hati pendengarnya.

Salah satu band yang tengah mencuri perhatian dengan cara ini adalah The Feel Romance. Band ini beranggotakan Oniel Mangoli (vokalis), Bagas (drummer), Faicang (bassis), Jason (gitaris), dan Rheyn (pianis). Nama mereka mungkin masih baru di telinga sebagian orang, namun musik yang mereka bawa justru punya kekuatan besar untuk membekas di ingatan.

Foto: Feel Romance

Menariknya, Oniel Mangoli bukan wajah asing di dunia musik. Ia merupakan salah satu finalis Indonesia Idol 2025 dan berhasil melaju hingga babak eliminasi 2. Meski perjalanannya di ajang tersebut harus terhenti, langkah musiknya tidak ikut padam. Justru bersama The Feel Romance, Oniel menemukan energi baru yakni sebuah kebebasan bermusik tanpa batas.

Yang membuat The Feel Romance berbeda adalah keberanian mereka memilih jalur yang dekat dengan hati penikmat musik yakni tampil di coffee shop. Mulai dari Kaizen Coffee, Kedai Kopi Tjan, Kopilojik hingga banyak ruang kopi lain di Jakarta.

Mereka hadir bukan sekadar menghibur, tapi juga menciptakan suasana. Bayangkan, menyeruput secangkir kopi hangat sambil larut dalam harmoni musik live yang tulus itulah momen yang jarang bisa digantikan.

Foto: Feel Romance

Band ini juga punya sebuah tagline yang unik: โ€œMari Berbagi Literatur Cinta lewat Musik.โ€ Tagline ini menggambarkan filosofi mereka dalam berkarya. Musik bagi The Feel Romance bukan hanya hiburan, melainkan seperti literatur cinta sebuah tulisan tak kasat mata yang lahir dari nada, lirik, dan harmoni.

Setiap lagu yang mereka mainkan diibaratkan seperti lembar-lembar cerita, berisi pengalaman, perasaan, dan pesan yang bisa dibaca dengan hati. Mereka ingin membagi โ€œliteratur cintaโ€ itu secara langsung kepada penonton, agar terasa lebih personal dan jujur.

Inilah daya tarik utama mereka: kedekatan. Tanpa jarak antara musisi dan penonton, setiap lirik terasa lebih personal, setiap nada terdengar lebih jujur. Di tengah industri musik yang kadang terlalu sibuk mengejar popularitas, The Feel Romance seolah mengingatkan kita kembali pada esensi bermusik yakni berbagi perasaan dengan tulus.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline