Lihat ke Halaman Asli

Attaqiy Achmad

Digunakan ketika longgar, tak perlu membawa senjata hati untuk melukai diri !

Tak Usah!

Diperbarui: 23 Oktober 2019   06:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Secercah sinar kuning hangat

datang tanpa paksaan, tanpa permintaan.

Uap kehidupan dari belakang mengejutkan,


Lima empat puluh sembilan,

kehangatan itu merubah, tiba tiba mencabik-cabik raga,

Datang terbiasa dengan manis 

keluar terburu-buru dengan pahit di hati yang sudah teriris.

ah sakit tanpa manis, tapi harus tetap mringis, belajar dari si manis.

awal yang manis, berakhir dengan kencing manis, awal yang pahit akan menjadi obat dan berakhir mringis.


-Tumenggung II, 23 Oktopuisis 2019




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline