Lihat ke Halaman Asli

Arnold Adoe

TERVERIFIKASI

Tukang Kayu Setengah Hati

Saeed Al-Owairan dan Menanti Kejutan Timnas Arab Saudi

Diperbarui: 12 Juni 2018   09:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memori gol sensasional Saeed Al-Owairan di PD 1994, mungkinkah terulang? I Gambar : FIFA.com

29 Juni 1994. Belum genap lima menit, sekitar lima puluh ribu penonton yang memadati RFK Stadium Washington DC bergemuruh.  Sebuah gol sensasional ala gol Diego Maradona tercipta. Pelakunya bukan pemain asal Amerika Latin atau Eropa namun dari kawasan Asia. 

Namanya Saed Al-Owairan, striker Arab Saudi. Menggiring bola lebih dari setengah lapangan, melewati empat pemain, Owairan berhasil mencetak gol tunggal kemenangan Arab Saudi atas Belgia saat itu.  

Gol Owairan yang tercatat sebagai satu dari 20 gol terbaik dalam sejarah Piala Dunia itu melengkapi kebahagiaan Arab Saudi yang kala itu menjadi debutan dengan tampil pertama kali dalam pesta terbesar sepak bola, Piala Dunia 1994. 

Sebagai debutan, Arab Saudi tidak diperhitungkan. Apalagi jika harus berhadapan dengan Belgia yang diperkuat pemain mumpuni seperti playmaker Enzo Scifo, Marc WIlmots (pelatih Belgia sekarang) atau kiper veteran Michel Preudhomme.

Arab Saudi yang tahu diri bahwa di atas kertas kalah dari kontestan lain (Arab Saudi bergabung di Grup F bersama Maroko, Belanda dan Belgia)  tampil  bertahan dengan merapatkan pertahanan sepanjang pertandingan melawan Belgia. 

Sebaliknya  Belgia, setelah kebobolan di menit-menit awal tak mampu membalas.  Akhirnya, Arab Saudi membuat kejutan dengan lolos dari fase grup dengan berada di posisi dua klasemen di bawah Belanda.

Memori penampilan gemilang Arab Saudi di bawah asuhan pelatih Jorge Solari pada Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat  menjadi penampilan terbaik tim berjuluk The Green Falcon di perhelatan sepak bola terbesar di jagat raya ini. Selebihnya Arab Saudi seperti terjun bebas.

Puncaknya ketika di Sapporo Dome, Jepang pada Piala Dunia 2002 menjadi saksi dari kekalahan terbesar sekaligus memalukan Arab Saudi dari Jerman dengan kebobolan delapan gol tanpa balas di fase grup. 

Saat itu Miroslav Klose Cs membabat habis Arab Saudi yang menyisakan pemain dari skuad PD 1994 seperti striker Sami Al Jaber dan kiper veteran mereka Mohammed Al Deayea--pemain dengan rekor jumlah penampilan terbanyak bagi timnas dengan 178 penampilan.   

Melihat tren menurun dengan tak pernah lolos dari fase grup sejak Piala Dunia 1994 muncul sebuah pertanyaan, bagaimana peluang Arab Saudi di Piala Dunia 2018 Rusia nanti?

Tergabung di grup A, bersama tuan rumah Rusia, Uruguay dan kuda hitam Mesir jelas Arab Saudi tidak diperhitungkan, bahkan beberapa pengamat bola telah memprediksi Arab Saudi akan menjadi lumbung gol bagi tim lain. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline