Lihat ke Halaman Asli

Ariel Hosea

Mahasiswa

Bungkam Dulu, Belajar Nanti: Cara Game Bikin Anak Nggak Cepat Jadi Toxic

Diperbarui: 31 Mei 2025   13:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi diam untuk belajar | Sumber: Freepik.com

"Kadang, untuk bisa berbicara dengan bijak, kita perlu belajar untuk diam dulu. Dalam dunia game, fitur mute bukan hanya soal menenangkan suara, tapi melatih karakter."

Sebagai pemain game, saya paham betul bagaimana riuh dan penuh tekanan suasana di dunia game online. Anak-anak yang masih sangat kecil pun sudah mengenal istilah 'toxic'—kadang bahkan tanpa benar-benar mengerti artinya.

Hal ini menunjukkan betapa cepatnya budaya komunikasi negatif bisa merasuk, dan pentingnya ada mekanisme seperti fitur mute untuk menjaga suasana tetap sehat.

"Eh, mainnya bisa lebih kompak lagi, yuk!"

Kalimat yang lebih positif seperti ini masih jarang terdengar di dunia game online, yang sering kali diwarnai oleh ucapan yang kasar atau merendahkan.

Tapi apa jadinya kalau yang ngomong ternyata anak usia 9 tahun yang baru saja selesai PR Matematika?

Di era digital seperti sekarang, anak-anak makin mudah terhubung ke dunia maya, termasuk ke arena game kompetitif yang seru, tapi juga sering kali penuh makian.

Dalam situasi seperti ini, fitur mute — tombol kecil yang bisa mematikan suara atau chat pemain lain — ternyata punya peran besar, bukan cuma buat menjaga ketenangan, tapi juga membentuk karakter.

Yup, mute bukan cuma soal "biar nggak denger orang toxic", tapi juga bisa jadi cara agar anak nggak tumbuh jadi pemain toxic itu sendiri. Kok bisa?

Anak-Anak Masih Belajar Ngatur Emosi, Apalagi Kalau Kalah

Bayangin deh, kamu lagi main game online, masih kecil, baru belajar, terus kalah berkali-kali. Teman satu tim malah nyinyir, bilang kamu beban.

Pasti kesel, kan? Nah, anak-anak itu reaksinya bisa jauh lebih spontan dan emosional dibanding orang dewasa.

Kenapa? Soalnya bagian otak yang ngatur emosi dan kontrol diri, namanya prefrontal cortex, baru berkembang penuh pas umur remaja akhir.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline