Bertambah usia adalah perjalanan hidup yang tak bisa dilawan. Dari waktu ke waktu, usia manusia semakin menua. Bertambahnya umur inilah yang membuat kemampuan manusia semakin berkurang atau menurun. Kondisi yang demikian membuat institusi kerja yang mempekerjakan kita akan memberi deadline sampai kapan kita bisa bekerja.
Bila saat usia produktif, setiap bulan kita menerima gaji dan tunjangan lainnya. Dari uang bulanan itulah, seseorang bisa menghidupi diri dan keluarganya. Tak hanya itu, ia bisa menabung, jalan-jalan, dan menambah harta kekayaannya. Namun gaji dan tunjangan yang diberikan oleh institusi tempat bekerja tidak akan diberikan selamanya. Ketika sudah pensiun maka semua fasilitas yang diberikan akan dihentikan kecuali gaji pensiun bagi aparatus sipil negara, TNI, dan Polri.
Bila anak-anaknya sudah mandiri, pensiun yang dialami oleh seseorang bisa jadi tidak terlalu menjadi beban namun ketika anak-anaknya masih sekolah, pastinya gaji pensiun yang diterima tidak cukup untuk membiayai kehidupan. Untuk itulah di sini perlunya persiapan bagi seseorang bila menjelang pensiun. Perlu Usaha Jelang Pensiun.
Menjelang pensiun, institusi tempat bekerja biasanya mempersiapkan para calon pensiunan dengan pembekalan, baik mental maupun pelatihan berbagai macam usaha. Pernah ada pelatihan laundry bagi para calon pensiunan. Usaha yang demikian bisa dikatakan tempat, laundry merupakan usaha yang tidak banyak modal, dengan dua mesin cuci dan seterika sudah cukup dan selanjutnya bisa ditambah bila usaha berkembang.
Namun tidak semua calon pensiunan tertarik dengan usaha laundry. Nah usaha apa yang bisa digeluti agar para pensiunan itu bisa tetap bertahan di tengah semakin meningkatnya kebutuhan hidup? Di sinilah kita perlu menggali potensi diri dan lingkungan kita untuk diberdayakan atau dikapitalisasikan guna memberi manfaat ekonomi bagi diri sendiri.
KAPITALISASI LINGKUNGAN: Bila rumah kita berada dalam lokasi yang strategis, seperti dekat stasiun, terminal, shelter bus, kampus, mall, pasar, atau pusat keramaian lainnya, kita bisa ubah rumah kita sebagai tempat parkir, tempat kos, rumah makan, warteg, ruko, toilet umum, atau fasilitas layanan umum lainnya.
Bila kita lihat usaha-usaha di atas, setiap hari atau bulan mampu menjadi pemasukan yang cukup. Pemasukan akan besar bila lahan atau lingkungan kita semakin besar. Kita lihat di dekat stasiun-stasiun kereta, banyak rumah yang dijadikan tempat parkir. Bayangkan kalau satu sepeda motor Rp5000 dan sehari ada 100 sepeda motor. Dalam sehari ada pemasukan Rp500.000. Dalam sebulan (30 hari) akan diraih Rp15 Juta. Dapat uang Rp15 juta tentu suatu pemasukan yang besar. Di Jakarta saja Rp15 juta dalam sebulan besar apalagi di daerah.
Demikian pula usaha kos, warteg, rumah makan, toilet umum merupakan sarana yang selalu dibutuhkan orang dalam keseharian. Di sini proses transaksi uang terjadi setiap hari. Bila uang mengalir setiap hari maka di situ ada kesejahteraan.
KAPITALISASI DIRI: Kita sebagai pekerja di suatu institusi bisa diterima kerja di sana karena faktor intelegensia atau kepintaran. Dalam kehidupan manusia, beraktivitas tidak hanya dari sisi intelegensia atau kepintaran yang didapat dari bangku sekolah atau kuliah. Ada ilmu-ilmu yang didapat di luar bangku sekolah atau kuliah , seperti berorganisasi, olahraga, maupun ketrampilan lainnya, misalnya pandai berkomunikasi atau mengemudi. Nah kemampuan-kemampuan yang tidak didapat di bangku sekolah atau kuliah itu bisa kita kapitalisasikan atau diberdayakan untuk mendapatkan uang.
Banyak orang setelah pensiun menjadi broker. Komisi untuk broker nilainya tidak sedikit. Ada pula saat pensiun menjadi penceramah agama, menjadi penceramah agama memang dilandasi niat yang ikhlas namun dari sana juga ada rejeki yang mengalir. Saat pensiun, ada juga orang yang menjadi dosen, guru, atau pemberi pelatihan dalam berbagai hal. Pensiunan seperti ini selain mempunyai faktor intelegensia juga karena mempunyai keahlian dalam berkomunikasi.
Mereka yang mempunyai keahlian mengemudi mengkapitalisaikan dirinya menjadi angkutan online atau ikut Perusahaan angkutan bila fisik masih kuat dan sehat.