Perasaan gelisa mulai muncul saat mengetahui persoalan air yang terjadi di Desa Leleseng Kecamatan Kao Barat, Halmahera Utara. Desa Leleseng merupakan desa terpencil yang berada di pedalaman Halmahera Utara. Desa yang berpenduduk mayoritas petani ini, memiliki persoalan air sejak lama. Pada tahun 2009 dan 2021, pemerintah desa Leleseng mencoba melakukan pengeboran, tapi usaha ini tidak membuahkan hasil.
Sumur bor yang merupakan harapan masyarakat belum bisa dirasakan. Kondisi air pada dua titik ini mengalami masalah yaitu bauh, keruh dan kabur. Persoalan ini belum dapat diselesaikan. Untuk mencukupi kebutuhan air, masyarakat masih bergantung pada sumur galian warga. Bedasarkan observasi lapangan, ditemukan terdapat 29 titik sumur galian warga. Dari 29 jumlah sumur ini, hanya tiga sumur yang digunakan masyarakat untuk mencukupi kebutuhan minun dam masak. Sedangkan sisa sumur yang lain hanya digunakan untuk mencuci.
Berangkat dari persoalan ini, tim yang terdiri dari lima orang mahasiwa fakultas ilmu budaya unkhair membicarakan persoalan ini dan mencari solusi. Selang diskusi berjalan, akhirnya tim menemukan solusi air bersih dengan melibatkan teknologi penjernih air yaitu PVDF. Dengan teknologi PVDF, tim memanfaatkan potensi sungai Tuluaese sebagai sumber air alternatif. Tim berharap semoga dengan adanya pengabdian ini, masyarakat dapat merasakan air bersih.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI