Al Ula adalah kota bersejarah yang terletak di Provinsi Madinah, Arab Saudi. Dengan warisan budaya yang kaya dan situs arkeologi yang menakjubkan, Al Ula telah menjadi salah satu tujuan wisata utama di negara ini.
Dibangun lebih dari 2.000 tahun lalu, kota ini menyimpan banyak cerita dan peninggalan berharga dari peradaban kuno yang pernah berjaya di wilayah tersebut. Selain sebagai pusat perdagangan, kota ini juga menjadi saksi peradaban yang berpengaruh dalam sejarah Semenanjung Arab.
Sumber: Pre-Islamic Civilization in Madain Saleh in Saudi Arabia (www.amusingplanet.com)
Sejarah Singkat Al Ula
Asal Usul dan Kejayaan Bangsa Lihyan
Al Ula awalnya dikenal sebagai Dedan dan merupakan ibu kota dari bangsa Lihyan (Dedanites) kuno, sebuah kerajaan yang berkembang di wilayah barat laut Arab sekitar abad ke-6 SM hingga abad ke-1 SM.
Bangsa Lihyan menguasai jalur perdagangan yang menghubungkan Arabia Selatan dengan dunia Mediterania. Dalam beberapa catatan sejarah, bangsa ini disebut sebagai salah satu peradaban yang memiliki sistem pemerintahan yang terstruktur serta budaya yang kaya.
Sisa-sisa peradaban Lihyan terlihat dari prasasti yang ditemukan di sekitar Al Ula, yang menunjukkan penggunaan bahasa dan aksara kuno khas Semenanjung Arab. Selain itu, bangunan batu yang digunakan sebagai tempat ibadah dan pemakaman mengungkapkan bahwa mereka memiliki tradisi keagamaan yang kuat.
Bukti arkeologis juga menunjukkan bahwa mereka memiliki teknologi irigasi yang maju, memungkinkan mereka untuk bertani di tengah lingkungan gurun yang keras.
Peralihan Kekuasaan ke Bangsa Nabatea
Sekitar abad ke-1 SM, bangsa Nabatea mulai menguasai wilayah Al Ula setelah melemahnya bangsa Lihyan. Nabatea adalah peradaban Arab yang terkenal dengan kemampuan mereka dalam membangun kota-kota batu di tengah gurun, dengan Petra di Yordania sebagai ibu kota mereka.