Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menjelajahi Al Ula: Kota Bersejarah Bangsa Lihyan yang Berusia Lebih dari 2.000 Tahun

28 Februari 2025   07:00 Diperbarui: 27 Februari 2025   16:39 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Pre-Islamic Civilization in Madain Saleh in Saudi Arabia (www.amusingplanet.com)

Al Ula adalah kota bersejarah yang terletak di Provinsi Madinah, Arab Saudi. Dengan warisan budaya yang kaya dan situs arkeologi yang menakjubkan, Al Ula telah menjadi salah satu tujuan wisata utama di negara ini. 

Dibangun lebih dari 2.000 tahun lalu, kota ini menyimpan banyak cerita dan peninggalan berharga dari peradaban kuno yang pernah berjaya di wilayah tersebut. Selain sebagai pusat perdagangan, kota ini juga menjadi saksi peradaban yang berpengaruh dalam sejarah Semenanjung Arab.

Sumber: Pre-Islamic Civilization in Madain Saleh in Saudi Arabia (www.amusingplanet.com)
Sumber: Pre-Islamic Civilization in Madain Saleh in Saudi Arabia (www.amusingplanet.com)

Sejarah Singkat Al Ula

Asal Usul dan Kejayaan Bangsa Lihyan

Al Ula awalnya dikenal sebagai Dedan dan merupakan ibu kota dari bangsa Lihyan (Dedanites) kuno, sebuah kerajaan yang berkembang di wilayah barat laut Arab sekitar abad ke-6 SM hingga abad ke-1 SM. 

Bangsa Lihyan menguasai jalur perdagangan yang menghubungkan Arabia Selatan dengan dunia Mediterania. Dalam beberapa catatan sejarah, bangsa ini disebut sebagai salah satu peradaban yang memiliki sistem pemerintahan yang terstruktur serta budaya yang kaya.

Sisa-sisa peradaban Lihyan terlihat dari prasasti yang ditemukan di sekitar Al Ula, yang menunjukkan penggunaan bahasa dan aksara kuno khas Semenanjung Arab. Selain itu, bangunan batu yang digunakan sebagai tempat ibadah dan pemakaman mengungkapkan bahwa mereka memiliki tradisi keagamaan yang kuat. 

Bukti arkeologis juga menunjukkan bahwa mereka memiliki teknologi irigasi yang maju, memungkinkan mereka untuk bertani di tengah lingkungan gurun yang keras.

Peralihan Kekuasaan ke Bangsa Nabatea

Sekitar abad ke-1 SM, bangsa Nabatea mulai menguasai wilayah Al Ula setelah melemahnya bangsa Lihyan. Nabatea adalah peradaban Arab yang terkenal dengan kemampuan mereka dalam membangun kota-kota batu di tengah gurun, dengan Petra di Yordania sebagai ibu kota mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun