Bektiharjo, 15 Agustus 2025 -- Menyemarakkan hari kemerdekaan, mahasiswa turut bergerak---bukan dengan aksi militer atau pawai meriah, melainkan lewat sosialisasi penuh makna mengenai bahaya rokok bagi anak-anak yang berada di sekitar perokok. Di SDN 6 Bektiharjo, kegiatan edukatif ini berjalan dengan hangat, beriring rasa cinta tanah air dan tumbuhkan kesadaran hidup sehat sejak dini.
Kegiatan diawali dengan ice breaking yang menyenangkan---kuis interaktif, permainan tebak gambar, serta canda tawa yang langsung memecah kebekuan suasana. Langkah ini sangat efektif untuk membangun suasana yang ceria dan nyaman sehingga anak-anak lebih antusias menyimak informasi.
Suasana kelas (Andika)
Para presenter mahasiswa menyampaikan penjelasan sederhana namun kritis:
Rokok menimbulkan asap sekunder (second-hand smoke) yang tetap berbahaya, bahkan bagi anak yang tidak merokok langsung.
Dalam jangka panjang, paparan dapat menyebabkan penyakit pernapasan, risiko infeksi telinga, dan meningkatkan kemungkinan anak mengembangkan kebiasaan merokok di kemudian hari.
Dengan bahasa mudah dicerna, siswa diajak menyadari bahwa merokok tidak hanya mengganggu si perokok, tetapi juga "menyentuh" mereka yang berada di dekatnya---terutama anak-anak yang sistem pernapasannya masih rentan.
Dalam sesi diskusi, siswa dibagi dalam kelompok kecil untuk berdialog: apa dampak asap rokok bagi mereka? Mereka diajak menyampaikan rasa tidak nyaman, keinginan untuk lingkungan bersih, bahkan cara menangkal godaan untuk ikut-ikutan merokok.
Suasana kelas (Andika)
Berikut beberapa respons anak-anak: