Lihat ke Halaman Asli

Teknologi sebagai Penerapan Sains

Diperbarui: 21 Juli 2019   11:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: dokpri

Alwi hilir s,Kom. 

-HSE PT CIPTA HASIL SUGIARTO

-GURU TIK  SMK IMTAQ DARURRAHIM  JAKARTA

-MAHASISWA MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM di UNIVERSITAS ISLAM '45  BEKASI JAWA BARAT, INDONESIA

Teknologi adalah penerapan sains secara sistematik untuk memanfaatkan alam di sekelilingnya dan mengendalikan gejala gejala yang dapat dikemudikan manusia dalam proses  produktif dan ekonomis. 

Istilah sains berasal dari science yang merupakan penyebutan kelompok ilmu-ilmu pasti alam yang dangat erat kaitannya dengan penerapannya dalam bentuk teknologi. Sains kembangkan untuk mempertahankan hidup, untuk mempermudah pekerjaan, atau untuk memperlancar hubungan dengan sesama  manusia

Munculnya sains dimulai dari adanya keingintahuan manusia akan segala sesuatu yang ada dihadapannya. Keingintahuan itu adanya energy, baik yang terdapat didalam benda maupun didalam diri manusia sendiri. Pengetahuan yang disusun secara sistematis dengan metode tertentu itulah yang kemudian disebut sebagai ilmu pengetahuan. 

Ilmu pengetahuan yang terdiri dari kata ilmu(science) dan pengetahuan (knowledge) merupakan suatu proses menemukan kebenaran pengetahuan. Karena itu, ilmu pengetahuan harus mempunya sifal ilmiah, yaitu pengetahuan yang diperoleh secara metodis, sistematis dan logis. 

Metodis makssudnya pengetahuan itun di peroleh dengan cara ynag terperinci baik yang bersifat induktif maupun deduktif, sesuai dengan tahapan-tahapan metode ilmu, misalnya dimulai dengan obsevasi, perumusan masalah, pengumpulan dan pengklasifikasian data, membuat generalisasi, perumusan hipotesis, dan membuat verifikasi  Dapat kita simpulkan apa yang akan terjadi karena ilmu pengetahuan  adalah hasil pemikiran dan pengamatan manusia terhadap alam semesta yang tersusun padanya hokum-hukum Allah yang bersifat tetap, pasti, dan tidak berubah dan seimbang. 

Hukum-Hukum Allah yang di berlakukan pada alam ini di kenal dengan ''sunnatullah''  tetapi bukanlah hokum alam sebagai yang dipahami oleh kalangan materialism, bahwa hukum itu sescara mekanis dan otomatis berlaku, pada alam serta ada dengan sendirinya  tampa ada yang menciptakany Manusia  pada awalnya makan apa yang ada disekitarnya, sebagai pemberian alam tampa mengolahya, seperti buah liar dihutan, daun daunan, dan hewan hewan yang bisa ditangkap tampa alat dan memakannya tampa dimasak. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline