Situs sumur gentong ini peninggalan leluhur yang usianya hampir lima abad, di dalam sumur gentong ini terdapat sumber air yang tidak pernah kering meski dilanda musim kemarau. Masyarakat Loram Wetan percaya bahwa air sumur gentong mengandung keberkahan jika dimanfaatkan untuk hal-hal positif. Kepala Desa, Perangkat Desa, BPD, serta tokoh masyarakat Loram Wetan menggelar kirab budaya situs sumur gentong mengelilingi kampung setiap satu tahun sekali.
Noor Khayadi, selaku juru kunci sumur gentong desa Loram Wetan menceritakan awal ditemukannya situs ini.
"Tahun 1989 sumur itu ditemukan oleh warga. Tidak hanya dari warga Desa, awalnya sumur ini banyak dikunjungi wisatawan dari tetnagga desa sampai wisatawan dari kota lain." Tuturnya.
Desa ini terkenal dengan salah satu desa yang memiliki punden terbanyak di Kudus, yang berjumlah 35. Keberlangsungan sumur gentong ini diharapkan bisa menjadi potensi wisata religi di Desa Loram Wetan.
Mahawib, Anggota Komisi E DPRD Jawa Tengah, mendorong pengembang Situs Sumur Gentong di Desa Loram Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus. Mawahib menjelaskan bahwa inisiatif ini didorong oleh DPRD Provinsi untuk menggagas Peraturan Daerah (Perda) tentang Pemajuan Kebudayaan. Perda ini bertujuan untuk melindungi, memanfaatkan dan mengembangkan objek-objek kebudayaan.
Pengembangan Situs Sumur Gentong Loram Wetan ini dapat menggali potensi ekonomi dari sektor pariwisata, serta masyarakat juga dapat merasakan manfaat dari peningkatan jumlah wisatawan yang datang.
sumur gentong (dokumentasi pribadi)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI