Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Pindah Jalur Karir, Ada yang Terbang, Ada yang Tersungkur

25 September 2025   20:38 Diperbarui: 25 September 2025   20:38 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
businesswoman-floating-air (freepik.com)

Dunia kerja yang diimpikan ternyata tidak selalu sesuai dengan kenyataannya.  Beberapa lulusan tehnik sipil, tapi masuk ke bidang perbankan,  lulusan aerospace, masuk ke bidang kesehatan.   Ditambah dengan lapangan kerja formal di Indonesia makin sempit dan tidak ada matching antara lulusan perguruan tinggi dengan industri yang ada.

 Pesatnya perubahan teknologi  seperti pendidikan, informatika, bioteknologi membuat Industri di hampir semua bidang , kesehatan, perbankan, jasa, perusahaan mulai mengintegrasikan proses kerjanya dengan teknologi yang berlaku saat ini .   Untuk itu mereka lebih suka  merekrut  anak-anak muda gen Z yang lebih familiar dengan dunia digital dan AI. 

Dunia teknologi memasuki di semua bidang, juga  ke dunia kerja. Proses kerja di perusahaan dibangun lebih efisien untuk menjaga stabilnya ekonomi dan keuntungan perusahaan .  Mereka yang bekerja berpuluh tahun sebelum revolusi teknologi,  perlu adaptasi untuk penawaran dari perusahaan, apakah mau belajar teknologi secara cepat atau mengundurkan diri .

Pasar Kerja Gen Z

Dengan banyaknya permintaan dunia usaha untuk merekrut Gen Z itu, apakah berarti kesempatan emas bagi Gen Z  dapat merebut pekerjaan yang diimpikan.  

Tidak ada statistik tepat untuk mengetahui berapa gen Z yang sudah bekerja di tahun 2025.  Tetapi berdasarkan survey dari Jakpat 9-12 Februari 2024, sebagian Gen Z Indonesia sudah memasuki kerja . Dari survey dengan responden 295 Gen Z , menyatakan setengahnya puas dengan pekerjaan, tapi ada kelompok lain yang tidak puas.

Durasi pendek pekerjaan yang digeluti oleh gen Z yang merasa tidak puas hanya sekitar setahun hingga dua tahun.   Mereka terus cari perusahaan yang lain, bahkan ada yang sampai empat kali. Alasannya berbagai macam, ada yang kena PHK, ada yang kena guncangan karir, ada yang ingin adanya perubahan karir atau disebut switch career.

Bukan hanya Gen Z yang ingin pindah karir, mereka yang termasuk dalam kategori "fenomena job hugging (terpaksa tetap bekerja walaupun tidak bahagia). 

Pindah karier dari pekerja  jadi wirausaha        

Ada dua orang yang ingin pindah karir dengan alasan berbeda.

Orang pertama (A), jenjang karir yang sudah mapan kok ingin meninggalkan karier, ada apa gerangan?  Apa alasan kuatnya?  Padahal di dunia kerja itu kekuatannya adalah gaji tetap, bonus tetap, fasilitas untuk top management dapat fasilitas mobil, rumah, asuransi.   Ternyata ada kegalauan karena izin kerja perusahaan dibekukan.  Samar tapi pasti , semua pegawai akan terkena PHK.  Dia sendiri sebagai satu orang yang berada di manajemen , tinggal tunggu waktu untuk PHK.

MEskipun posisi berada di managerial, tapi mengingat usia sudah tidak muda lagi,  A ingin membangun perusahaan dalam bidang perekrutan pegawai (outsourcing) bersama-sama teman-temannya.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun