Pasti di antara kalian ga asing dengan gerakan penggunaan tumblr atau kotak makan yang tidak sekali pakai. Gerakan ini merupakan gerakan positif dan sangat berdampak baik terhadap bumi serta berkontribusi besar terhadap pengurangan sampah kemasan. Tapi bagaimana ceritanya souvenir tumblr atau kotak makan justru menambah sampah plastik? yuk kita kulik.
Ketika ada trend penggunaan tumblr atau kotak makan tidak sekali pakai, banyak sekali orang yang berbondong-bondong mendukung dan melaksanakan aksi itu. Salah satu dari aksi mendukung yang dilakukan oleh orang-orang adalah memberikan souvenir, kado, atau mengganti sekaligus memberikan tumblr dan kotak makan untuk kemasan konsumsi di kegiatan mereka kepada pengunjung. Namun pernahkan kalian terbesit di dalam pikiran bahwa hal yang dilakukan tersebut berdampak buruk?.
Kegiatan tersebut dapat berdampak buruk karena dengan memberikan tumblr atau kotak makan tidak sekali pakai tanpa memperhatikan siapa yang diberi ini justru dapat menjadi sebuah penumpukan tumblr atau kotak makan tidak sekali pakai. Dengan adanya penumpukan tersebut ini bisa menjadi sampah. Jika kita lihat, kasus seperti ini pernah terjadi ketika diciptakannya kantong plastik. Kantong plastik awalnya ditemukan oleh ilmuan asal Swedia, Sten Gustaf Thulin pada tahun 1959 yang bertujuan sebagai media pengganti kantong kertas yang proses produksinya dianggap mengancam keberlanjutan alam. Namun seiring berjalannya waktu justru kantong plastik ini menjadi bomerang karena kepraktisan dan kenyamanannya membuat orang memakai plastik sekali pakai lalu membuangnya, yang semestinya kantong plastik bisa digunakan berkali-kali. Jadi untuk mendukung gerakan penggunaan tumblr dan kotak makan tidak sekali pakai hanya perlu melalui himbauan dan tidak menyediakan kemasan yang bisa menjadi sampah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI